NIAS – Tidak hanya BBM satu harga untuk Premium dan Solar, PT Pertamina (Persero) akan menyalurkan BBM nonsubsidi ke seluruh tanah air melalui program Pertashop yang akan menjangkau seluruh desa di Indonesia.

Mas’ud Khamid, Direktur Pemasaran Retail Pertamina, menyatakan saat ini strategi bisnis baru itu sudah diterapkan untuk pertama kali di Sukabumi.

“Berikutnya strategi distribusi ke depan berusaha keras semua titik layanan. Jika SPBU sampai kecamatan, sudah kerja sama Kemendes, Kementerian ESDM, kami buka Pertashop, sudah ada satu dimulai di Sukabumi,” kata Mas’ud ditemui di Gunung Sitoli, Pulau Nias, Sumatera Utara, Kamis (6/12).

Tidak hanya Premium dan Solar, Pertamina juga akan menyalurkan Pertamax ke seluruh pelosok Nusantara melalui Pertashop.

Skema yang akan diusung Pertamina dalam strategi bisnisnya kali ini adalah menggandeng PT Mitra Bumdes Nusantara. Nantinya produk-produk Pertamina akan menjadi salah satu yang ditawarkan berbarengan dengan Produk Unggulan Desa (Prukades).

Setiap outlet Pertashop akan dipasok BBM nonsubsidi dengan volume 1.000 liter. Untuk bisa membuka Pertashop investasinya juga tidak akan besar karena hanya sekitar Rp35 juta.

Nantinya skema bagi hasil atau revenue sharing akan menjadi skema kerja sama kali ini. “Modal Rp35 juta, fee Rp 800 per liter untuk badan usaha (untuk BBM nonsubsidi),” kata Mas’ud.

Pertashop nantinya juga tidak hanya akan menjual BBM akan tetapi produk Pertamina lain seperti pelumas atau oli, LPG serta Bright Gas Pertamina. Selain itu, juga ada penawaran jasa service kendaraan yang juga bisa dimanfaatkan sebagai pusat pembinaan teknisi.

Mas’ud menegaskan, Pertamina memiliki target prestisius untuk bisa menjangkau seluruh desa di Indonesia melalui Pertashop. Pertamina akan menghadirkan BBM nonsubsidi dalam jangka waktu paling lama delapan tahun ke depan.

“Lima sampai delapan tahun ke depan seluruh desa sudah punya SPBU mini, Pertashop, ada juga jual oli, bengkel, hingga alat pendingin AC. Kami didik di setiap desa. Jadi kebutuhan desa di otomotif dan energi kita bisa suplai. Jumlahnya ada 77 ribu desa,” kata Mas’ud.(RI)