JAKARTA – Peningkatan produksi minyak dan gas serta efisien memberikan dampak positif pada kinerja keuangan PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) tahun lalu. Medco membukukan laba bersih US$185 juta dibanding 2015 yang merugi hingga US$ 188 juta.
Sepanjang 2016 Medco mencatat produksi migas 66 juta barrel oil equivalent per day (BOEPD), meningkat 17% dibanding 2015 sebesar 56 juta BOEPD. Selain peningkatan produksi, perseroan juga sukses menekan biaya produksi menjadi US$ 8,8 per barel dari sebelumnya sebesar US$ 12,3 per barel.

Hilmi Panigoro, President Direktur Medco Energi, mengatakan kinerja yang dicapai perseroan menunjukkan 2016 merupakan tahun transformasi. “Meskipun ditengah ketidakpastian bisnis, kami terus menerapkan strategi yang jelas untuk memperoleh aset berkualitas. Serta memproduksi dengan harga menguntungkan,” kata Hilmi, Senin (3/4).

Pada tahun lalu Medco aktif melakukan ekspansi melalui akuisisi 82,2% saham PT Newmont Nusa Tenggara dan akuisisi Blok B South Natuna di Kepulauan Riau yang dikuasai ConocoPhillips sebesar 40%.

Selain itu, perusahaan pada tahun lalu juga menyelesaikan pembelian saham di Block A Aceh dengan akuisisi 16,67% saham milik Jepx dan 26,67% dari KrisEnergy sehingga total saham yang dimiliki sebesar 85%. Serta akuisisi saham Lundin sebesar 25,8% di Blok Lematang.
“Saya yakin bahwa margin operasional meningkat akan terus memberikan nilai dan kembali ke investor kami, pemberi pinjaman dan pemangku kepentingan lainnya,” ungkap Hilmi dalam keterangan tertulisnya.

Roberto Lorato, Chief Executive Officer Medco Energi, mengungkapkan kegiatan akuisisi beberapa proyek besar di tanah air merupakan strategi perusahaan yang sudah diperhitungkan dengan struktur organisasi dan pembiayaan perusahaan ke depan. Untuk itu diharapkan kinerja positif di berbagai lini perusahaan akan kembali bisa dilanjutkan di tahun ini.

“Kami mengakuisisi dua aset produksi strategis besar, sambil menyesuaikan organisasi kami dan struktur. Pada 2017 kami akan membangun ini dan tetap disiplin dalam mengejar tujuan operasional dan keuangan,” tandas Roberto.(RI)