JAKARTA – PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), emiten minyak dan gas, menargetkan meraih Rp4,65 triliun dari penerbitan saham baru (rights issue) dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Dana rights issue sebagian besar akan dipergunakan untuk melunasi seluruh atau sebagian utang perseroan.

Medco dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, menyebutkan dana yang diperoleh HMETD, setelah dikurangi biaya-biaya emisi saham, akan dialokasikan 70% untuk pembayaran sebagian atau seluruh utang yang akan jatuh tempo. Serta, 30% sisanya akan digunakan untuk belanja modal, termasuk belanja modal yang muncul dari akuisisi aset di masa yang akan datang

Medco pada tahun ini memiliki sejumlah obligasi yang akan memasuki jatuh tempo. Total obligasi yang mesti dibayar mencapai US$ 80 juta atau setara Rp 1,08 triliun (kurs Rp 13.550). Obligasi yang jatuh tempo di antaranya, obligasi yang diterbitkan 2011 tahap I dengan tingkat bunga 6,05% akan jatuh tempo 14 Juli 2016 sebesar US$ 50 juta (Rp 677,5 miliar). Serta, obligasi 2011 tahap II dengan tingkat bunga 6,05% akan jatuh tempo 11 November 2016 sebesar US$ 30 juta (Rp 406,5 miliar). Kedua obligasi itu memiliki peringkat AA-.

Berdasarkan laporan keuangan Medco 2015, perseroan memiliki utang jangka pendek sebesar US$258,33 juta. Selain obligasi, Medco juga memiliki utang bank yang mencapai US$179,5 juta atau setara Rp2,43 triliun.

Sepanjang tahun lalu, Medco membukukan rugi bersih US$181,89 juta dibanding kinerja 2014 yang membukukan laba bersih US$4,7 juta. Kerugian Medco terutama disebabkan kerugian akibat penurunan nilai aset yang mencapai US$230,74 juta dibanding 2014 yang hanya rugi US$16,42 juta.

Medco sepanjang 2015 membukukan pendapatan US$628,47 juta, turun 16,28% dibanding 2014 yang mencapai US$750,73 juta. Penurunan pendapatan terutama disebabkan turunnya penjualan minyak dan gas sebesar 18,1% menjadi US$574,35 juta dibanding 2014 sebesar US$701,42 juta. Serta turunnya pendapatan dari penjualan batu bara dari US$36,14 juta menjadi US$21,52 juta pada tahun lalu. Sementara itu, pendapatan dari jasa tercatat naik dari US$13,15 juta menjadi US$32,6 juta.(AT)