JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berharap masuknya beberapa program sektor minyak dan gas dalam proyek strategis nasional bisa mempercepat penyelesaian proyek tersebut.

“Kita harapkan dalam pelaksanaan nanti jauh lebih cepat. Jadi ada beberapa kemudahan, misalnya pembebasan lahan, izin daerah dan sebagainya,” kata IGN Wiratmaja Puja, Direktur Jenderal Kementerian ESDM saat ditemui usai melepas rombongan mudik bareng di Kementerian ESDM, Kamis (22/6).

Empat proyek migas yang akan dikebut pengerjaannya adalah Lapangan Abadi, Wilayah Kerja Masela di Maluku, Lapangan Unitisasi Gas Jambaran-Tiung Biru di Jawa Timur, Indonesian Deepwater Development (IDD) di Kalimantan Timur dan Pengembangan Tangguh Train 3 di Papua. Dengan penambahan empat proyek tersebut maka total terdapat tujuh proyek migas yang masuk sebagai infrastruktur prioritas.

Wiratmaja menambahkan masuknya empat proyek tersebut maka integrasi dengan kementerian lain juga otomatis ditingkatkan secara masif, termasuk jika ada proyek yang membutuhkan insentif.

“Insentif nanti kita lihat di perpres dan Tim Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) akan fasilitasi kalau ada bottleneck mereka bantu,” ungkap dia.

Selain memberikan insentif ataupun kemudahan, pemerintah juga bisa dengan mudah melakukan integrasi satu proyek dengan proyek lain. Proyek IDD Chevron misalnya, yang direncanakan bisa diintegrasikan dengan pengelolaan lapangan Jangkrik yang dioperatori oleh ENI.

“IDD kan masalahnya biaya investasi, sekarang lagi didiskusikan bagaimana kalau diintegrasikan ENI Jangkrik biar lebih murah,” tandas Wiratmaja.(RI)