JAKARTA – Pusat LogistikBerkait (PLB) berpotensi memperbesar nilai efisiensi pelaku usaha di sektor minyak dan gas di tengah belum kondusifnya harga minyak dunia.

“PLB ini kan dibangun dari nol, tujuannya membantu efisiensi perusahaan migas. Karena disaat sekarang tekanan perusahaan untuk efisiensi semakin tinggi, PLB ini bisa memberikan peluang besar untuk lakukan efisiensi,” kata Ety Puspitasari, Ketua Asosiasi Pusat Logistik Berikat Indonesia dalam Business Forum Migas 2016 di Jakarta pada Rabu (18/5).

Ety mengakui secara makro sektor migas memang lesu, tapi secara industri logistik keberadaan PLB diharapkan bisa mendorong industri logistik agar semakin maju. “Jadi kita melihat kondisi migas justru tidak suram, ini opportunity bagus, karena itu tadi, jika efisiensi dilakukan pada saat harga kembali naik manfaatnya bisa dirasakan,” tambah Ety.

Herry Putranto, Ketua Harian Komunitas Migas Indonesia (KMI) berharap pelaku bisnis migas dapat mengoptimalkan PLB sebagai fasilitas bersama untuk bisa mengolah minyak. “Yang diinginkan migas adalah efisiensi sharing facility. Kebetulan ada PLB ini sebuah terobosan yang bisa dilakukan industri migas. Kami berharap PLB bisa digunakan sebagai fasilitas bersama untuk bisa mengolah minyak yang berlimpah,” kata Herry.

Gudang logistik multi fungsi ini berfungsi untuk menimbun barang impor atau lokal dengan kemudahan  seperti bebas pungutan Pajak Dalam Rangka Impor (PDRI), pembebasan cukai bagi perusahaan yang ingin masuk ke kawasan PLB,pembebasan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atau Pajak Petambahan Nilai danPajak Penjualan atas Barang Mewah (PPNBM) bagi barang yang dipindahkan dari kawasan PLB satu ke PLB lainnya.(RI)