JAKARTA – PT Pertamina (Persero)  diminta tetap fokus terhadap bisnis perusahaan kedepan. Tidak hanya sebagai korporasi, tapi juga sebagai pelayan kepentingan masyarakat.

Dito Ganindito, Wakil Ketua Komisi VI DPR, mengungkapkan pergantian direksi Pertamina yang terkesan mendadak  sebagai sesuatu hal lumrah. Pemilik saham pasti memiliki penilaian  kepada kinerja masing-masing direksi sehingga diambil keputusan perombakan.

“Pasti ada penilaian lain dari pemegang saham. Semoga direksi yang baru bisa meningkatkan kinerja pertamina lebih baik sebagai satu-satunya BUMN migas milik rakyat,” kata Dito, Selasa (24/4).

Pemerintah melalui Kementerian BUMN, Jumat (20/4) merombak  direksi Pertamina dengan mencopot Elia Massa Manik dari posisi direktur utama dan menunjuk Nicke Widyawati sebagai pelaksana tugas dirut sekaligus merangkap direktur SDM. Selain Massa, empat direksi lainnya juga dicopot.

Fahmy Radhi, Pengamat Energi dari Universitas Gadjah Mada, menyatakan meskipun masih terbilang orang baru di Pertamina, penunjukan Nicke sudah tepat. Berdasarkan kinerja, Nicke sudah bisa langsung mengkoordinasikan proses transisi dalam rangka pembentukan holding BUMN migas.

Bahkan bukan tidak mungkin peran Nicke akan berlanjut, tidak hanya sebagai pelaksana tugas akan tetapi menjadi direktur definitif.

“Nicke ketua pembentukan holding migas yang relatif berhasil merealisasikan dari sebelumnya terkatung-katung,” kata Fahmy.

Fajar Harry Sampurno, Deputi Bidang Pertambangan Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN, sebelumnya mengungkapkan dalam aturan internal perusahaan seharusnya yang mengisi posisi dirut seharusnya dijabat pejabat paling senior, yakni Syamsu Alam, direktur hulu atau Arif Budiman, direktur keuangan dalam struktur organisasi perusahaan.

Namun pemerintah memiliki alasan khusus untuk memilih Nicke, salah satunya adalah karena proses pembentukan holding migas.

“Itu salah satu arahan kenapa PLT-nya adalah direktur Sumber Daya Manusia (SDM), karena beliau adalah ketua tim implementasi holding migas,” kata Fajar.

Holding migas baru saja terbentuk, proses yang tengah dilakukan adalah penyatuan antara PT Perusahaan Gas Negara Tbk dengan PT Pertamina Gas Niaga (Pertagas) .

Nicke mengatakan siap menjalankan amanat menjadi orang nomor satu di Pertamina. Selain holding migas,  berbagai tugas jangka pendek akan dijalankan. Salah satunya memastikan keamanan pasokan distribusi BBM menjelang Idul Fitri.

“Melanjutkan saja program-progran yang ada. Yang pasti sebentar lagi kan lebaran, kami akan pastikan keamanan pasokan untuk lebaran,” tandas Nicke.(RI)