Kampus UGM Yogyakarta.

Kampus UGM Yogyakarta.

JOGJA – Carut marutnya tata kelola industri hulu minyak dan gas (migas) Indonesia, ditengarai akibat minimnya pemahaman para pemimpin bangsa terhadap pemanfaatan sumber energi fosil tersebut. Menghindari persoalan yang sama di masa depan, Indonesian Petroleum Association (IPA) memberikan pembekalan pengetahuan seputar industri migas kepada mahasiswa, melalui even “Goes to Campus” yang dimulai dari Universitas Gadjah Mada (UGM).   

Pembekalan bagi mahasiswa dari berbagai jurusan itu, dikemas dalam bentuk lokakarya sehari tentang pengetahuan dan keterampilan di industri hulu migas. Pada Sabtu, 29 Juni 2013, mahasiswa UGM mendapat kesempatan yang pertama mengikuti lokakarya itu di Kota Jogja.

Dalam menggelar even ini, IPA tidak jalan sendiri. Namun menggandeng The Jakarta Post dan The Jakarta Post Foundation. Lewat lokakarya sehari “IPA Goes to Campus” mahasiswa diperkenalkan keanekaragaman pengalaman di industri hulu migas.

Direktur Eksekutif IPA, Dipnala Tamzil menyebutkan, keunikan metode pembelajaran lokakarya ini, memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk memperkaya pengetahuan dengan diskusi, terkait tantangan-tantangan industri migas saat ini secara interaktif. Mereka dan para mentor yang dihadirkan IPA, juga dapat berbagi pengalaman dan cerita mengenai pengembangan diri, yang dapat memberikan inspirasi bagi para mahasiswa.

Didampingi oleh para pelaku industri, kata Dipnala, lokakarya ini akan mencakup topik-topik seperti Energy Economics, Sustainable Development, Safety Management, serta Technology and Innovation. Selain itu, mahasiswa dibekali ilmu mengenai Oil and Gas Overview, Energy Outlook, dan Effective Communications Skills yang diadakan dalam sesi Studium Generale.

“Pelajar tau mahasiswa adalah pemimpin masa depan. Sepatutnya mereka memahami berbagai hal yang menjadi dasar di sektor energi di Indonesia. Dengan memberikan pembekalan yang tepat, diharapkan mereka dapat melihat dinamika industri ini secara bijak,” ujarnya akhir pekan lalu.

Dengan bersikap bijak dalam melihat dinamika industri hulu migas, kata Dipnala, diharapkan ke depan para mahasiswa dapat berkontribusi secara positif dalam lingkungannya, dengan terus mempelajari seluk beluk industri energi, membantu sekitarnya untuk memiliki pemahaman tepat yang sama, dan dapat menjadi pengguna energi yang bijak, serta bertanggung jawab dan berkomitmen dalam kelestarian penggunaan energi.

“IPA dan The Jakarta Post Foundation memiliki visi yang sama; membekali generasi muda dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang tepat merupakan hal yang penting untuk dapat mendukung mereka menjadi pemimpin masa depan yang berkualitas, dan kombinasi ilmu teknik dan ketrampilan dasar merupakan kunci penting untuk mendukung kesuksesan mereka,” kata Executive Director The Jakarta Post Foundation, Yulia Herawati.

(Abdul Hamid / duniaenergi@yahoo.co.id)