BATANGTORU – PT Agincourt Resources memproyeksikan bisa menghemat biaya pemakaian energi di Tambang Emas Martabe sekitar US$4 juta-US$5 juta per tahun seiring masuknya pasokan daya listrik dari PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara mulai Kamis, (2/11). Pasokan listrik PLN akan menggantikan listrik dari mesin genset yang telah disewa Agincourt sejak 2012.

“Ini akan menjadi salah satu program efisiensi dan optimalisasi kegiatan produksi yang cukup signifikan bagi Tambang Emas Martabe melalui Martabe Improvement Program,” ujar Linda Siahaan, Deputy President Director Agincourt Resources, Jumat (3/11).

Proses penandatanganan Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listik (SPJBTL) antara Agincourt Resources dan PLN Wilayah Sumut dilakukan di Medan, Sumatera Utara, Jumat. Agincourt Resources sebagai pelanggan tegangan tinggi layanan premium platinum akan mendapat pasokan dengan total kapasitas 30,1 MVA.

Menurut Linda, proses penyambungan pasokan listrik dari PLN untuk operasional Tambang Emas Martabe telah dilakukan sejak 2009 dengan menandatangani kontrak SPJBTL antara Agincourt Resources dengan PLN Wilayah Sumut.

Saat itu, penyambungan pasokan listrik dari PLN ditargetkan dimulai pada 2010. Namun akibat resesi dan defisitnya kondisi kelistrikan di regional Sumut hal ini belum terealisasi. Tambang Emas Martabe lantas menggunakan pihak ketiga (kontraktor penyuplai listrik melalui mesin genset) untuk memenuhi kebutuhan energinya, sejak awal beroperasi pada 2012.

Meski demikian, Tambang Emas Martabe tetap membangun proyek fasilitas infrastruktur jaringan listrik 150 KV serta fasilitas penerima dan penyulang daya listrik (Gardu Induk) yang berhasil diselesaikan pada 2012.

Adapun, hingga mulai produksi emas perdana pada 2012 kondisi kelistrikan masih defisit, sehingga PLN pun belum bisa melakukan penyambungan pasokan listrik bagi Tambang Emas Martabe.

Namun, kondisi kelistrikan di Sumatera Utara saat ini sudah jauh lebih baik, bahkan PLN memiliki cadangan daya sekitar 20% dari daya setelah beroperasinya pembangkit-pembangkit baru yang sudah masuk dalam sistem kelistrikan Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) serta revitalisasi pembangkit-pembangkit yang sudah ada.

Katarina Siburian Hardono, Senior Manager Corporate Communications Agincourt Resources, menambahkan, momentum ini kemudian digunakan perusahaan untuk kembali meminta komitmen PLN dimana Tambang Emas Martabe sebagai pelanggan tegangan tinggi yang diprioritaskan karena sudah menyelesaikan biaya administrasi penyambungan (BP) sejak 2009 sampai 2010. Kini, Tambang Emas Martabe termasuk tipe pelanggan istimewa dengan tarif premium platinum.

Katarina mengemukakan, dengan menjadi pelanggan platinum premium, Tambang Emas Martabe akan mendapatkan layanan khusus dari PLN yaitu tingkat kehandalan tinggi dan tidak akan mengalami gangguan dalam proses produksi. Selain itu, pembangkit listrik sendiri yang dimiliki oleh Tambang Emas Martabe akan bisa sinkron dengan PLN.

“Tentunya dengan menjadi pelanggan premium platinum kami mendapat jaminan 99,9% tidak ada pemadaman. Kalau pun harus terjadi pemadaman terencana kami akan menjadi pelanggan terakhir untuk dilakukan pengurangan daya, serta diprioritaskan menjadi pelanggan pertama yang akan dihidupkan aliran listriknya,” ungkap Katarina dalam keterangan tertulisnya.

Selain itu, penggunaan daya listrik Tambang Emas Martabe juga memberikan potensi pemasukan pendapatan daerah Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan melalui Pajak Penerangan Jalan yakni 10% dari total nilai pemakaian. Per bulan, rata-rata total nilai penggunaan listrik Tambang Emas Martabe mencapai Rp10 miliar.(AT)