Lapangan produksi PHE ONWJ.

JAKARTA – Keberuntungan mulai menaungi sektor hulu minyak dan gas bumi (migas). Memasuki Kuartal I-2013, pencapaian produksi lima Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) migas berhasil melampaui target yang ditetapkan dalam Work Program and Budget (Program Kerja dan Anggaran/WP&B) tahun 2013.

Lima KKKS itu adalah ConocoPhillips, VICO Indonesia, CNOOC SES Ltd, Pertamina Hulu Energi (PHE) Offshore North West Java (ONWJ), dan Total E&P Indonesie (Lihat tabel). Satu KKKS lainnya yakni Mobil Cepu Ltd juga berhasil memenuhi target yang telah disepakati dalam WP&B 2013.

“Hingga Kuartal pertama 2013 Mobil Cepu Ltd berhasil mencapai produksi sebesar 24.580 barel minyak per hari dari target WP&B sebesar 24.452 barel per hari,” ungkap Kepala Satuan Kerja Khusus Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudi Rubiandini di Jakarta, pekan lalu.

KKKS yang berhasil melampaui target produksi pada Kuartal I-2013:

KKKS

Target WP&B

(Barel per Hari/BPH)

Pencapaian

(BPH)

Kenaikan

ConocoPhillips

30.100

36.084

20%

VICO Indonesia

13.800

14.661

6%

CNOOC SES Ltd

33.488

35.469

5%

PHE ONWJ

36.406

37.918

4%

Total E&P Indonesie

67.990

69.627

2%

Sumber data: SKK Migas

Menurut Rudi, keberhasilan lima KKKS melampaui target produksi plus satu KKKS yang memenuhi target WP&B, telah mendongkrak kinerja sektor hulu migas di Kuartal I-2013. Rata-rata produksi minyak nasional mulai naik sejak awal tahun, dengan rata-rata produksi pada Maret 2013 mencapai 840.000 barel per hari (bph) dan rata-rata produksi Kuartal I-2013 mencapai 830.900 bph. Lebih tinggi dibandingkan angka produksi pada hari terakhir Desember 2012 sebesar 825.000 bph.

Ia menjelaskan, pencapaian pada Kuartal I-2013 ini merupakan hasi; dari kerja keras semua pemangku kepentingan di sektor migas, dalam menahan laju penurunan produksi alamiah (natural decline) pada lapangan-lapangan produksi yang sudah eksisting.

“Normalnya produksi minyak akan terus menurun  jika tidak ada usaha untuk menahan natural decline. Pada akhir 2012 produksi minyak nasional 825.000 BPH dan normalnya akan mengalami penurunan alamiah hingga 15%. Namun saat ini kita justru berhasil menaikkan produksi,” kata Rudi.

SKK Migas pun berharap pencapaian produksi pada kuartal berikutnya hingga akhir tahun, tidak lebih rendah dari yang direncanakan. Untuk itu KKKS diharapkan mengidentifikasi hambatan operasi yang menyebabkan tidak tercapainya target, serta segera membuat rencana tindak lanjut upaya meningkatkan kinerja sistem aliran fluida produksi migas.

Rudi juga meminta KKKS segera melakukan upaya strategis melalui kegiatan pemboran, workover dan well services guna menahan natural decline dan atau meningkatkan produksi pada lapangan eksisting.

(Abraham Lagaligo/abrahamlagaligo@gmail.com)