JAKARTA – Pemerintah telah menutup tahap lelang Wilayah Kerja (WK) minyak dan gas tahap I 2017. Sedikitnya ada lima WK migas yang diminati kontraktor.

Sebanyak 20 dokumen penawaran di akses oleh 13 perusahaan dan dalam proses akhir sebanyak enam perusahaan yang memasukan kembali dokumen penawaran untuk lima WK migas.

“Kalau melihat statistiknya, 70% dari WK penawaran langsung diambil oleh investor. Ada lima dari tujuh WK penawaran langsung,” kata Arcandra Tahar, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam konferensi pers di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (29/12).

Kelima WK tersebut adalah WK Andaman I dengan peserta lelang atau yang memasukkan dokumen penawaran Mubadala Petroleum (SE Asia) Ltd. Kemudian ada WK Andaman II dengan perusahaan peminat yaitu Repsol Exploracion SA, EMP Tbk, serta konsorsium Premiere Oil Far East Ltd, Mubadala Petroleum (SE Asia) dan Kris Energy.

Selanjutnya adalah WK Merak Lampung dengan peserta lelang PT Tansri Madjid Energy dan PT Saka Energi Indonesia yang memasukan dokumen untuk dua WK sekaligus, yakni Pekawai dan West Yamdena.

Arcandra menegaskan dengan diminatinya lima WK migas dalam lelang tahun ini membuktikan bahwa skema terbaru yang diusung pemerintah, yaitu gross split bisa diterima dengan baik oleh para kontraktor. Terlebih dengan telah diterbitkannya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 53 tahun 2017 tentang pemberlakuakn pajak bagi kontrak gross split.

“Kalau dikatakan blok migas dengan skema gross split kurang diminati investor buktinya hari ini, Alhamdulillah lima blok dari tujuh blok diambil. Investor atau kontraktor yang mengambil sebagian besar adalah internasional kontraktor,” ungkap Arcandra.

Dari data Kementerian ESDM harus diakui kondisi lelang WK tahun ini sedikit lebih baik dibandingkan lelang dalam dua tahun terakhir. Pada 2015 ada delapan WK migas yang ditawarkan namun tidak satupun diambil oleh kontraktor.

Hal serupa terjadi pada 2016 dimana ada 14 WK migas yang ditawarkan akan tetapi tidak satupun WK diminati.

Sementara untuk WK Non Konvensional ada dua dokumen yang diakses untuk dua WK yaitu MNK Jambi I dan MNK Jambi II diminati oleh satu perusahaan yaitu PT Pertamina Hulu Energi.

Untuk tahap selanjutnya akan dilakukan verifikasi data yakni dengan pembukaan dokumen yang dipercepat dan dilakukan pada minggu pertama bulan Januari.

Lalu evaluasi dokumen pada minggu kedua dilanjutkan dengan evaluasi penilaian dokumen keuangan oleh kantor akuntan publik sejak minggu ketiga Januari hingga minggu ketiga Februari 2018 dan langssung dilanjutkan dengan usulan tim evaluasi penetapan pemenang lelang.

Pengumuman pemenang lelang dan penandatanganan kontrak ditargetkan akan dilakukan pada minggu terakhir bulan Februari 2018. ” Kita targetkan Februari prosesnya selesai,” tandas Arcandra.(RI)