JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kembali melakukan perombakan di jajaran eselon I. Ego Syahrial diangkat sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM menggantikan Teguh Pamudji yang telah memasuki masa pensiun. Selain itu, Rudy Suhendar diangkat sebagai Kapala Badan Geologi yang jabatannya sempat kosong selama empat bulan, dan Agung Pribadi diangkat sebagai Kepala Biro Komunikasi Informasi Layanan Publik dan Kerja Sama menggantikan Dadan Kusdiana yang digeser menjadi Staf Ahli Bidang Ekonomi Bidang Ekonomi Sumber Daya Alam.

Untuk posisi Direktur Jenderal Migas yang ditinggal Ego saat ini masih lowong dan akan diisi melalui mekanisme lelang.

Menurut Ego,  terhitung sejak dirinya menjadi Sekjen maka lelang jabatan Dirjen Migas sudah dibuka, dan ditargetkan selesai pada awal 2018. Sementara sambil menunggu proses penunjukkan, Ego juga berperan menjadi Pelaksana Tugas Dirjen Migas.

“Mulai Senin depan akan kami lelang. Proses pemasukkan dokumen persyaratan sampai 29 Desember, awal tahun proses administrasi ya. Wawancara tes assessment oleh Universitas Indonesia (UI). Sampai perkiraan saya pertengahan Januari sudah dapat definitif,” ungkap Ego di Gedung Kementerian ESDM Jakarta, Jumat malam (8/12).

Ada beberapa persyaratan yang harus dimiliki para peminat jabatan Dirjen Migas, seperti harus memiliki rekam jejak karir panjang di industri migas, mampu menjadi pemimpin yang mempunyai terobosan, terutama menangani masalah birokrasi yang kerap dikeluhkan pelaku usaha.

“Minimal tujuh tahun mempunyai kumulatif bekerja di industri oil and gas. Eselon I ini yang dibutuhkan leadership,  harus bisa buat terobosan pemangkasan birokrasi yang bertele-tele,” kata Ego.

Efektivitas dan efisiensi menjadi sangat penting terutama dalam industri migas yang juga turut berkembang.

Ego mengatakan arahan  Presiden Joko Widodo dan Menteri ESDM Ignasius Jonan  cukup jelas agar tidak menjadikan iklim investasi di tanah air menjadi suram lantaran pelayanan publik berjalan semrawut dan tidak efisien.

“Pejabat kami ke depan adalah yang betul-betul pola pikir tidak rumit seperti dulu. Jadi jangan terlalu ikut pola birokrasi akhirnya perizinan menjadi lama. Siapapun pelayanan publik harus proses birokrasi yang tidak efisien,” ungkap dia.

Selain melantik pejabat eselon I Menteri ESDM Ignasius Jonan melakukan perombakan di jabatan eselon II, III dan IV. Ada sembilan orang Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama (Eselon II), tiga orang Pejabat Administrator (Eselon III), dan tujuh orang Pejabat Pengawas (Eselon IV) yang dilantik Jonan.

Data Geologi

Jonan menegaskan kepada para pejabat yang baru untuk meningkatkan kapasitasnya, terutama dari sisi kemampuan menguasai teknologi. Apalagi digitalisasi sistem di Kementerian ESDM akan terus diperluas.

Salah satu yang disoroti Jonan adalah masalah pendataan kondisi geologi di tanah air yang dilakukan Badan Geologi dimana saat ini dipimpin Rudy Suhendar.

“Geologi data ini harus dibuat suatu sistem yang update yang mutakhir dan bisa diakses secara rutin. Tidak ada data rahasia, harus data dibuat mutakhir lengkap,” kata Jonan

Dia meminta Rudy harus merubah sistem pendataan menjadi lebih ramah bagi pengakses. Selain itu sistem yang harus dibangun juga harus kuat dan tidak mudah mengalami gangguan.

“Tiga bulan data harus siap. Nanti data harus bisa saya akses dari desktop anytime saya akses harus masuk. Buat sistem bagus yang tidak rentan terhadap gangguan dll, tolong tepat dan transparan,” kata Jonan.(RI)