JAKARTA – Produksi minyak dan gas PT Pertamina hingga semester I 2017 tercatat naik 8,12% menjadi 692 ribu barrel oil equivalent per day (BOEPD) dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 640 ribu BOEPD.

“Produksi migas Pertamina yang tumbuh signifikan di atas 8%, menunjukkan kuatnya komitmen perusahaan untuk terus mendukung ketahanan energi nasional,” kata Adiatma Sardjito, Vice President Corporate Communication Pertamina kepada Dunia Energi, Selasa (25/7).

Adiatma mengatakan untuk minyak, produksi Pertamina mencapai 343 ribu BOEPD naik 12,45% dibanding realisasi semester I tahun lalu 305 ribu BOEPD.

“Sementara gas produksinya 2.022 MMSCFD atau naik tipis 4,33% dari periode yang sama tahun lalu sebesar 1.938 MMSCFD,” ungkap dia.

Untuk meningkatkan produksi migas tahun ini, Pertamina telah menganggarkan US$ 3,44 miliar guna mendanai berbagai kegiatan produksi. Pertamina akan melakukan pengeboran di 28 sumur eksplorasi dan 129 sumur pengembangan, dan melaksanakan kerja ulang 31 sumur. Serta menjalankan 5.000 pekerjaan perawatan sumur. Beberapa pekerjaan sedang berlangsung, seperti pengeboran development, reaktivasi sumur, dan lainnya.

Menurut Adiatma, dari data kenaikan produksi 2017, sumbangan produksi terbesar berasal dari blok migas di luar negeri yang dikelola PT Pertamina Internasional E&P. Pertamina yang memiliki blok migas di 12 negara mampu meningkatkan produksi menjadi 152 ribu BOEPD atau naik 28,81% dari tahun sebelumnya 118 ribu BOEPD.

Rincian produksi blok migas di luar negeri sebesar 152 ribu BOEPD terdiri minyak sebesar 104 ribu BOEPD dan gas 291 MMSCFD.

“Sebuah tren kenaikan produksi yang sangat signifikan, karena produksi migas semester I 2016 untuk minyak 84 ribu BOEPD dan gas 197 MMSCFD,” kata Adiatma.

Kenaikan produksi yang cukup signifikan, berasal dari produksi Maurel&Prom yang pada akhir 2016 diakuisisi Pertamina sebesar 72,65%.

Perusahaan migas asal Perancis ini memiliki blok migas di Gabon, Nigeria, Tanzania, Namibia, Kolombia, Kanada, Myanmar, Italia, dan Negara lainya. Aset utama yang telah berproduksi di Gabon, Nigeria dan Tanzania. Produksi Maurel&Prom ditargetkan 30 ribu BOEPD.

Ditopang produksi Aljazair dan Irak, produksi Migas Pertamina di luar negeri menjadi andalan untuk mengejar target produksi migas 1,9 juta BOEPD pada 2025. Blok di luar negeri ditargetkan mampu menyumbang produksi 650 ribu BOEPD atau sepertiga dari produksi total Pertamina.

Selain dari blok luar negeri, kenaikan produksi Pertamina juga ditopang oleh produksi blok migas di dalam negeri, khususnya dari Blok Offshore North West Java (ONWJ) dan Blok Cepu.

“ONWJ sekarang menjadi sepenuhnya milik Pertamina setelah kontrak diperpanjang, hak partisipasi Pertamina saat ini 100%. Blok Cepu juga jadi andalan Pertamina untuk produksi 2017,” tandas Adiatma.(RI)