Kinerja produksi dan finansial PT Pertamina EP, anak usaha PT Pertamina (Persero) di sektor hulu migas yang juga KKKS di bawah koordinasi SKK Migas, mencatatkan kinerja positif sepanjang semester I 2018. Produksi migas perusahaan mencapai 252.529 barrel oil equivalent per day (BOEPD) atau 101,76% dari realisasi periode sama tahun lalu sebesar 248.161 BOEPD atau sekira 99,73% dari proyeksi RKAP 2018.

Gas menjadi andalan produksi Pertamina EP. Sepanjang periode Januari-Juni 2018, produksi gas perusahaan mencapai 1.022,37 juta standar kaki kubik per hari (mmscfd), atau 104,28% dari raihan produksi periode sama tahun lalu. Catatan produksi gas ini adalah 103,68% dari proyeksi dalam RKAP 2018.

Untuk mengetahui lebih jauh realisasi kinerja serta kendala dan tantangan Pertamina EP ke depan, berikut wawancara Dudi Rahman dari Dunia-Energi dengan Presiden Direktur Pertamina EP Nanang Abdul Manaf. Petikannya.

Bisa Anda jelaskan, realisasi produksi minyak dan gas dari masing-masing Asset Pertamina EP?
Alhamdulillah, produksi migas Pertamina EP sepanjang semester I 2018 cukup positif. Produksi kami berasal dari lima Asset di berbagai wilayah di Tanah Air, dari Aceh hingga Papua. Produksi migas Asset 1 mencapai 30.193 boepd, dengan produksi minyak 13.717 bopd dan gas 95,459 mmcfd. Produksi Asset 2 sebesar 92.424 boepd, terdiri atas minyak 16.934 bopd dan gas 437,37 mmscfd. Produksi Asset 3 sebesar 59.491 boepd, terdiri atas minyak 9.297 bopd dan gas 290,8 mmscfd. Produksi Asset 4 sebesar 42.610 boepd, terdiri atas 12.555 bopd minyak dan 174,13 mmscfd gas. Terakhir, produksi migas Asset 5 sebesar 21.302 boepd terdiri atas 18.530 bopd minyak dan 16,06 mmscfd gas. Sementara produksi dari Kemitraan sebesar 6.509 boepd terdiri atas 5.035 bopd minyak dan 8,54 mmscfd gas.

Berarti kontributor terbesar Pertamina EP itu adalah Asset 5 untuk minyak dan Asset 2 untuk gas?
Produksi minyak terbesar ada di Asset 5, yaitu 18.530 bopd atau 24% dari total produksi minyak Pertamina EP. Produksi gas terbesar terbesar ada di Asset 2 sebesar 437, 368 mmscfd atau 43% dari total produksi gas Pertamina EP.

Apa yang membuat produksi minyak dan gas di dua Asset itu naik?
Pertama, kenaikan produksi minyak di Asset 5 terutama karena hasil pemboran pada Field Tarakan (di Struktur Sembakung) dan Field Bunyu (Struktur Bunyu). Kedua, kenaikan produksi gas di Asset 2 terutama disebabkan perbaikan kinerja kompresor di Field Prabumulih dan penambahan empat unit kompresor di Field Pendopo.

Apa upaya manajemen Pertamina EP untuk Asset yang mengalami penurunan produuksi?
Terdapat beberapa permasalahan yang akan segera dilakukan Recovery Plan-nya untuk dapat mengembalikan produksi dengan mengatasi permasalahn-permasalahan yang timbul, antara lain proses cementing, reaktivasi sumur, serta perbaikan fasilitas produksi.

Dari sisi finansial, berapa total pendapatan perusahaan sepanjang semester I 2018?
Total pendapatan sebesar US$ 1,458 miliar, naik 118,18% dibandingkan semester I 2017 yang tercatat US$ 1,23 miliar. Dalam RKAP 2018, pendapatan Pertamina EP diproyeksikan US$ 2,73 miliar. Artinya, posisi pendapatan di semester I 2018 mencapai 53,47% dari RKAP.

Apa yang membuat pendapatan perusahaan naik pada periode Januari-Juni 2018?
Perolehan pendapatan yang meningkat di semester I (year-on-year) karena beberapa hal. Pertama, realisasi penjualan dalam negeri non-BBM sebesar US$ 1,44 miliar (52,9% dari RKAP 2018). Pencapaian ini berasal dari hasil lifting minyak mentah sebesar 13.626,26 MBO (45,2% terhadap RKAP 2018 sebesar 30.143,53 MBO). Kedua, realisasi penjualan ekspor minyak mentah dan gas sebesar US$ 16,42 juta. Lifting ekspor minyak mentah berasal dari ekspor kondensat Senoro-Matindok Field sampai dengan Juni 2018 sebesar 155,00 MBO ke Singapura dan Korea Selatan. Lifting ekspor gas berasal dari ekspor Unitisasi Suban sampai dengan Juni 2018 sebesar 863,12 mmscf ke konsumen Gas Supply Pte Ltd (Singapura).

Apakah kenaikan pendapatan juga ditopang kenaikan harga minyak?
Benar, weighted average price (WAP) oil and gas mencapai US$ 66,28 per barel dan gas US$ 6,07 per mscf.

Berapa total beban usaha Pertamina EP pada semester I 2018?
Pada semester I, total beban usaha mencapai US$ 894,29 juta, naik 117% dibandingkan periode sama tahun lalu US$ 766,22. Dalam RKAP 2018, kami proyeksikan total beban usaha US$ 1,74 miliar.

Apa saja komponen terbesar beban usaha Pertamina EP di semester I?
Terbesar memang beban produksi, yaitu US$ 443,6 juta dari proyeksi tahun ini US$ 992,6 juta. Tapi dari sisi persentase, masih 108% dari proyeksi. Terbesar realisasi adalah untuk beban eksplorasi, mencapai 162% atau US$ 104,62 juta, lalu ada beban depreiasi sbesar US$ 281,8 juta, beban umum dan administrasi US$ 114 juta

Bagaimana dengan realisasi EBITDA pada semester I?
Alhamdulillah, EBIDTA mencapai US$ 868 juta, naik 126,24% dibandingkan periode sama tahun lalu yang tercatat US$ 687,6 juta.

Nanang Abdul Manaf, Presiden Direktur Pertamina EP. (Foto: Dokumentasi Pertamina EP)

Untuk net profit?
Terjadi peningkatan (year-on-year) sebesar 124,76% dari US$ 289 juta menjadi US$ 361 juta.

Bagaimana halnya dengan anggaran biaya operasi?
Realisasi anggaran biaya operasi (ABO) mencapai US$ 567 juta, 112,88% dibandingkan periode sama tahun lalu yang US$ 502 juta. Sedangkan anggaran biaya investasi (ABI) mencapai US$ 199,4 juta atau 105,13% dari realisasi semester I 2017 yang tercatat US$199,4 juta.

Bisa dijelaskan realisasi kegiatan eksplorasi pada semester I?
Realisasi pemboran tujuh sumur dengan tiga sumur selesai dan empat sumur dalam pelaksanaan pembooran. Realisasi seismik 2D sepanjang 153km dan 3D seluas 344 km2.

Proyeksi untuk semester II?
Pada semester II, diproyeksikan ada pemboran 13, seismik 2D sepanjang 1.190 km dan 3D seluas 444 km2.

Di mana saja yang potensial dan prospektif?
Jawa Barat (Akasia Maju dan Pinus Harum), Sumatera Bagian Selatan (Sekarwangi), dan Sulawesi Tengah (Wolai).

Apa upaya perusahaan untuk meningkatkan produksi agar sesuai atau melebihi target?
Percepatan realisasi pemboran, work over, dan well intervention.

Apa kendala terbesar bagi Pertamina EP dalam upaya meningkatkan produksi pada semua lapangan yang dikelola perusahaan?
Kondisi lapangan yang sudah berumur membutuhkan perawatan yang intensif. Pembebasan lahan untuk pemboran. Saat ini untuk pemboran semester II 2018 terdapat 10 sumur (21%) yang sedang proses pembebasan lahan dan perizinan. (***)