JAKARTA – PT Timah Tbk (TINS), badan usaha milik negara di sektor pertambangan timah, membukukan laba bersih Rp 10,39 miliar pada periode Januari-September 2015, anjlok dibanding laba bersih periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 454,87 miliar.
Riset terhadap laporan keuangan perseroan menunjukkan laba bersih Timah tertekan akibat lonjakan beban pokok pendapatan, beban penjualan dan rugi entitas produksi. Sementara itu, pendapatan perseroan hanya naik ebesar 13,27% menjadi Rp 5,14 triliun.

Agung Nogroho, Sekretaris Perusahaan Timah, mengatakan kenaikan pendapatan timah dicetak di tengah tren penurunan harga komoditas timah. Hingga September 2015, harga timah telah turun 27,14% ke level US$ 16.516 per ton. “Dengan keberhasilan program efisensi dan strategi yang tepat, perseroan dapat menekan harga pokok usaha 10,92% dibanding tahun lalu dan meraih laba bersih Rp 10,39 miliar,” kata dia.

Timah pada sembilan bulan 2015 mencatat produksi logam timah 20.870 metrik ton atau naik 12,2% dibanding periode yang sama tahun lalu. Penjualan logam timah juga naik 45,26% menjadi 22.754 metrik ton.(AT)