JAKARTA – PT Pertamina (Persesro) berhasil mempertahankan kinerja keuangannya tetap positif dengan membukukan laba bersih  US$1,42 miliar pada 2015.

Dwi Soetjipto, Direktur Utama Pertamina, mengatakan saat perusahaan minyak dan gas (migas) besar dunia mengalami penurunan pendapatan dalam jumlah besar ditengah anjloknya harga minyak dunia, Pertamina hanya mengalami  sedikit penurunan pendapatan.

“Kinerja keuangan semakin baik menumbuhkan optimisme untuk rencana investasi dan ekspansi Pertamina di masa yang akan dating,” kata Dwi di Jakarta, Selasa (31/5).

Menurut Dwi, Pertamina terlihat seperti anomali, saat perusahaan-perusahaan minyak dan gas (migas) dunia mencatat kinerja yang melambat hingga double digit, Pertamina hanya mengalami sedikit penurunan.

“Pertamina juga dapat mempertahankan para pekerjanya untuk terus mengabdi kepada perusahaan. Pencapaian ini tentu saja tidak terlepas dari upaya-upaya terobosan yang dilakukan sepanjang tahun 2015,” ungkap Dwi.

Sepanjang 2015, Pertamina mencatat produksi hulu migas naik 11% dari 548,5 ribu barel setara minyak per hari menjadi 606,7 ribu barel per hari, di mana produksi gas menyumbang pertumbuhan yang signifikan yaitu 18% dari semula 1.61 BSCFD menjadi 1.90 BSCFD. Produksi panas bumi juga meningkat 8% menjadi 3.056,82 Gwh setara listrik.

Pencapaian penting di unit pengolahan juga terjadi tahun lalu, di mana pengoperasian RFCC CIlacap dan juga pengelolaan kembali TPPI memberikan dampak positif bagi kinerja pengolahan. Yield Valuable Product kilang Pertamina meningkat menjadi 75,52% dari sebelumnya 73,14%.

Di sisi pemasaran, penurunan harga produk dan juga semakin bervariasinya merek produk Pertamina berdampak pada peningkatan kinerja bisnis hilir. Pertalite yang pendistribusiannya dimulai pada Juli 2015, hingga akhir tahun yang sama telah terjual sebesar 373.040 KL. Selain itu, pelumas Pertamina tetap menjadi penguasa pangsa pasar hingga 59,1%.

Adapun, transportasi gas dan niaga gas juga meningkat masing-masing 4% dan 18% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sepanjang tahun lalu, transportasi gas Pertamina melalui anak perusahaan, PT Pertamina Gas (Pertagas) mencapai 531,17 BSCF, sedangkan niaga gas mencapai 48.230 ribu BBTU.

Dengan realisasi pendapatan US$41,76 miliar dan EBITDA sebesar US$5,13 miliar mencatatkan capaian EBITDA margin sebesar 12,28% atau tertinggi dalam 5 tahun terakhir. Pencapaian penting dari sisi keuangan Pertamina adalah kesehatan keuangan yang ditunjukkan dengan pembayaran utang sebesar US$4,07 miliar selama 2015. Adapun, realisasi investasi tahun lalu mencapai US$3,62 miliar dengan 75% di antaranya dialokasikan untuk bisnis hulu.

Sementara itu, langkah efisiensi di segala lini terpantau melalui program Breakthrough Project New Initiatives Pertamina 2015 di mana sepanjang tahun lalu financial impact yang diperoleh dari program tersebut diperoleh efisiensi dan nilai tambah sebesar US$608,41 juta.(RI)