JAKARTA-  PT Medco Energi International Tbk, yang di lantai bursa diperdagangkan dengan kode MEDC membukukan Laba Bersih untuk periode Januari-Maret 2014 sebesar US $3,6 juta, atau naik  100% dibandingkan  periode yang sama pada 2013 yang tercatat sebesar   US $1,8 juta

 

Sebetulnya, dari sis I penjualan dan pendapatan usaha ,  angkanya    turun 8% dibandingkan  US $220 juta untuk periode yang sama di tahun 2013.  Penurunan disebabkan oleh harga minyak mentah dan volume produksi minyak yang lebih rendah.  Tapi ini berhasiol dikompensasi Perseroan  dengan keberhasilan melakukan efisiensi biaya dan   menurunkan biaya produksi sebesar 12% dari US $131,5 juta untuk periode Januari – Maret 2013 menjadi  US $116 juta untuk periode yang sama tahun 2014.

Biaya kantor pusat dan biaya operasional juga berhasil terus diturunkan dari  US $29 juta menjadi AS$25 juta untuk triwulan pertama tahun 2014. Dengan upaya efisiensi yang terus berkelanjutan ini, laba operasi Perseroan mengalami peningkatan menjadi AS$61 juta untuk triwulan pertama tahun 2014, dibandingkan AS$59 juta pada untuk triwulan pertama tahun 2013. EBITDA selama periode triwulan pertama 2014 dibukukan sebesar AS$81,2 juta (dibandingkan dengan AS$82,6 juta untuk periode yang sama tahun 2013).

 

 

Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, MedcoEnergi berhasil mengelola lapangan-lapangan minyak tuanya dengan menahan laju penurunan produksi alamiah di bawah 10% per tahun, di bawah angka tren industri Migas sebesar 25-30% per tahun. Pada triwulan pertama 2014, Perseroan juga berhasil melakukan negosisasi ulang atas kontrak perjanjian pasokan gas sehingga harga rata-rata gas yang terealisasi meningkat menjadi AS$6,56/MMBTU dari AS$5,15/MMBTU pada triwulan pertama tahun 2013.

Hingga triwulan pertama tahun 2014, Proyek-Proyek Utama Perseroan sudah mengalami beberapa kemajuan yang signifikan. Proyek pengembangan gas Senoro telah mencapai 71% tingkat penyelesaian hingga saat ini. Konstruksi pembangunan kilang Donggi Senoro LNG mencapai tingkat penyelesaian 98% dan ditargetkan akan memperoleh pasokan pertama gas dari lapangan Senoro pada triwulan ketiga tahun 2014.

 

Proyek pengembangan gas Block A juga telah mengalami kemajuan, yang saat ini dalam tahapan finalisasi PJBG (Perjanjian Jual Beli Gas) dengan Pertamina dan PLN, termasuk telah disetujuinya kenaikan harga jual gas. Proyek Pilot Enhanced Oil Recovery (EOR) di Blok Rimau telah menunjukkan keberhasilannya dengan tercapainya penambahan produksi minyak sesuai yang ditargetkan.  Proyek pengembangan minyak di Libya Area 47 telah memulai pekerjaan Detailed Engineering Design (FEED) dan akan dilanjutkan dengan proses pemilihan dan penunjukkan kontraktor EPC pada awal 2015.

 

Presiden Direktur dan CEO MedcoEnergi, Lukman Mahfoedz, menyatakan  Perseroan  mencapai target utama dalam usaha eksplorasi dan produksi minyak dan gas, walaupun terjadi penurunan produksi minyak akibat laju penurunan alamiah sumur-sumur tua.  “Saya yakin MedcoEnergi akan tumbuh pesat dengan selesainya Proyek-Proyek Utama Perseroan, ditandai dengan selesainya Proyek Gas Senoro, yang akan diikuti penyelesaian Proyek-Proyek Utama lainnya pada tahun 2016 dan seterusnya.” ujarnya   (Abdul Hamid/dunia-energi.yahoo.co.id)