JAKARTA – PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), emiten batu bara, membukukan laba bersih US$23,02 juta pada kuartal I 2016, turun 39% dibanding periode yang sama tahun lalu US$37,79 juta. Selain karena turunnya pendapatan, penurunan laba bersih disebabkan peningkatan beban lain-lain.

Perseroan yang merupakan anak usaha Banpu Plc, perusahaan tambang asal Thailand, mencatat pendapatan US$331,1 juta, turun 22,5% dibanding kuartal I 2015 sebesar US$427,7 juta. Kontribusi pendapatan terbesar berasal dari penjualan batu bara. Produksi batu bara Indo Tambangraya berasal dari tiga anak usahanya, yakni PT Bharinto Ekatama, PT Trubaindo Coal Mining dan PT Indominco Mandiri. Produksi batu bara perseroan merupakan kontributor terbesar bagi induk usahanya, Banpu yang juga memiliki tambang batu bara di Australia.

Laporan keuangan perseroan yang dirilis Selasa (10/5) menyebutkan, dua pelanggan yang memberikan kontribusi pendapatan di atas 10% adalah Marubeni Corporation dan PT PLN (Persero)-Tanjung Jati B.

Penurunan pendapatan diikuti penurunan beban pokok sebesar 20,47% dari US$328,7 juta menjadi US$261,4 juta pada tiga bulan pertama tahun ini. Laba kotor Indo Tambangraya pun ikut turun menjadi US$69,6 juta dibanding kuartal I 2015 sebesar US$99 juta.(AT)