JAKARTA – PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), anak usaha Banpu Plc, perusahaan tambang asal Thailand membukukan laba bersih US$199,4 juta pada sembilan bulan 2018, naik 15,8% dibanding periode yang sama tahun lalu US$172,19 juta. Kenaikan laba bersih terutama didorong peningkatan pendapatan.

Pada periode Januari-September 2018, Indo Tambangraya meraih pendapatan US$1,41 miliar, naik 21,5% dibanding periode yang sama tahun lalu US$1,16 juta. Kenaikan pendapatan diikuti dengan beban pokok yang membesar dari US$816,93 juta menjadi US$986,34 juta. Seiring dengan itu, laba kotor Indo Tambangraya naik 23,6% menjadi US$428,84 juta dibanding periode sembilan bulan 2017 sebesar US$346,88 juta.

Banpu dalam laporannya menyebutkan kinerja operasi batu bara di Indonesia positif. Sepanjang sembilan bulan 2018, volume penjualan batu bara mencapai 17,58 juta ton, meningkat dibanding periode yang sama tahun lalu 16,5 juta ton.

Sepanjang 2018, Indo Tambangraya menargetkan produksi batu bara 22,5 juta ton. PT Indominco Mandiri akan menjadi anak usahanya yang terbesar memberikan kontribusi, yakni 13,1 juta ton. Menyusul kemudian PT Trubaindo Coal Mining sebesar 4,6 juta ton dan PT Bharinto Ekatama 2,7 juta ton. Sisanya, berasal dari PT Kitadin Embalut dan PT Jorong Barutama Greston.

Pada periode Juli-September 2018, ungkap Banpu, pasokan batu bara di pasar global masih ketat, meskipun ada peningkatan ekspor dari Indonesia. Dengan begitu, harga batu bara masih berada di level tinggi. Harga rata-rata batu bara Banpu di Indonesia tercatat sebesar US$89,12 ton pada kuartal III dibanding kuartal sebelumnya. (AT)