JAKARTA – PT Bukit Asam Tbk (PTBA), emiten energi terintegrasi, membukukan laba bersih Rp870,82 miliar pada kuartal I 2017, naik 161,8% dibanding periode yang sama 2016 sebesar Rp332,57 miliar. Selain ditopang kenaikan pendapatan, melonjaknya laba bersih Bukit Asam juga didukung keberhasilan perseroan menekan beban pokok.

Laporan keuangan perseroan yang dirilis Kamis (27/4), menyebutkan pada tiga bulan pertama tahun ini, Bukit Asam meraih pendapatan Rp4,54 triliun, naik 28,2% dibanding periode yang sama 2016 sebesar Rp3,54 triliun. Disisi lain, beban pokok pendapatan naik 4,5% dari Rp2,73 triliun menjadi Rp2,85 triliun.

Besarnya kenaikan pendapatan dibanding beban pokok membuat laba kotor Bukit Asam melonjak 108,1% menjadi Rp1,69 triliun pada kuartal I 2017 dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp813,7 miliar.

Sepanjang tahun ini, Bukit Asam menargetkan volume penjualan batu bara sebesar 27,29 juta ton, naik 31% dibanding realisasi 2016. Sebesar 15,93 juta ton di antaranya untuk memenuhi permintaan domestik dan ekspor sebesar 11,36 juta ton.

Untuk mendukung target penjualan tersebut, perseroan merencanakan produksi dan pembelian batu bara sebesar 27,09 juta ton, naik 30% dari realisasi sebesar 20,82 juta ton pada 2016. Dari 27,03 juta ton itu, produksi tambang yang dikelola Bukit Asam sebesar 24,07 juta ton dan 3,09 juta ton akan berasal dari pembelian yang dilakukan anak-anak usaha.

Adib Ubaidillah, Sekretaris Perusahaan Bukit Asam, mengatakan selain mengejar capaian target operasional 2017, Bukit Asam tetap pada komitmen untuk melaksanakan efisiensi secara terus menerus di semua lini. “Dengan memberikan penekanan pada supply chain system mulai dari sistem operasional penambangan, sistem penanganan batu bara di pelabuhan,” kata Adib.(AT)