Kuota BBM bersubsidi jebol terus setiap tahun akibat penggunaan yang tidak tepat sasaran.

JAKARTA – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Susilo Siswoutomo menegaskan, dalam waktu dekat ini belum ada rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Meski demikian, ia mengakui kuota BBM bersubsidi tahun ini bisa jebol hingga 48 juta Kiloliter (KL).

“Sampai saat ini belum ada rencana ke sana, menaikkan BBM bersubsidi,” ujarnya saat ditemui di kantor Kementerian ESDM, Rabu 16 Januari 2013.

Terkait penggunaan BBM bersubsidi itu, Susilo menegaskan, lewat peraturan pemerintah yang telah ada saat ini, semestinya pemerintah bisa mengendalikan kuota. Sebaliknya, apabila peraturan itu tidak berjalan dengan baik, kuota BBM bersubsidi bisa jebol mencapai 48 juta KL.

“Apabila peraturan dan sistem berjalan dengan baik, kita bisa hemat. Hal ini seharusnya yang diperhatikan,” cetusnya.

Dirinya menjelaskan, Peraturan Presiden (Perpres) No. No. 15/2012 dan Peraturan Menteri (Permen) ESDM No. 1/2013 sudah cukup baik amanatnya. Menurutnya, apabila peraturan itu berjalan maka konsumsi BBM bersubsidi dapat dihemat hingga sebesar 3,5 juta KL pada 2013.

Jelang akhir tahun kemarin, Desember 2012, kuota BBM bersubsidi mencapai 44,04 juta kl. Total kuota BBM bersubsidi tersebut terus membengkak hingga 1,25 juta KL, sehingga menembus 45 juta KL. Beban negara untuk impor BBM pun membengkak akibat terus jebolnya kuota BBM bersubsidi setiap tahun.

(FWP / duniaenergi@yahoo.co.id)