JAKARTA – PT Resource Alam Indonesia Tbk (KKGI), emiten tambang batu bara, membukukan laba bersih US$4,44 juta pada tiga bulan pertama 2017, naik 77,7% dibanding periode yang sama tahun lalu US$2,5 juta. Kenaikan laba perseroan terutama ditopang keberhasilan menekan beban pokok dan beban penjualan.

Resource Alam mencatat pendapatan US$22,48 juta pada periode tiga bulan 2017, turun 10,28% dibanding periode yang sama 2016. Pendapatan perseroan terutama berasal dari ekspor batu bara sebesar US$22,38 juta dan sisanya US$107,76 ribu berasal dari penjualan batu bara di pasar domestik.

Laporan keuangan perseroan yang dirilis, Rabu (26/4), menyebutkan ekspor batu bara Resource Alam terbesar ditujukan
ke Korea. Disusul kemudian, Kamboja dan China. Serta ke Filiphina, Thailand dan Vietnam.
Penurunan pendapatan diikuti dengan penurunan beban pokok sebesar 24,95% menjadi US$14,5 juta dibanding kuartal I 2016 yang mencapai US$19,3 juta. Penurunan beban pokok terutama berasal dari penurunan biaya penambangan sebesar 52,2% menjadi US$7,26 juta.

Besarnya penurunan beban pokok dibanding pendapatan membuat laba kotor Resource Alam naik 39,16% menjadi US$7,9 juta pada kuartal I 2017 dibanding periode yang sama 2016 sebesar US$5,7 juta.

Tidak hanya itu, beban penjualan juga turun signifikan dari US$1,52 juta menjadi US$186,97 juta. Sehingga total beban operasi turun 36,72% menjadi US$1,77 juta. Penurunan ini menjadikan laba usaha Resource Alam meningkat 111% menjadi US$6,2 juta pada kuartal I 2017 dibanding periode yang sama tahun lalu US$2,9 juta.

Sepanjang 2016, Resource Alam membukukan laba bersih US$9,65 juta, naik 68,9% dibanding laba bersih 2015 sebesar US$5,71 juta. Kenaikan laba bersih juga ditopang keberhasilan dalam menekan beban penjualan. Disisi lain, pendapatan perseroan turun dari US$111,01 juta pada 2015 menjadi US$92,63 juta pada tahun lalu.(AT)