JAKARTA – PT Petrosea Tbk (PTRO), emiten penyedia jasa energi, meraih kontrak baru senilai Rp 622 miliar dari PT Anzawara Satria pada kuartal I 2016. Kontrak pemindahan lapisan tanah penutup (overburden removal) di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan efektif berlaku sejak ditandatangani pada Januari 2016 hingga 2019.

“Perjanjian mencakup pemindahan lapisan penutup, sewa peralatan bergerak dan personel, dan pengangkutan batu bara di Tanah Bumbu, ” kata M Kurnia Ariawan, Direktur Keuangan Petrosea.

Petrosea pada 2015 mencatat total nilai kontrak sebesar US$679,76 juta, turun dibanding tahun sebelumnya sebesar US$904,23 juta.

Menurut Kurnia, tahun lalu jumlah kontrak baru di bidang jasa minyak dan gas bumi sebesar US$37,2 juta. Selain itu, Petrosea juga mendapatkan persetujuan perpanjangan sewa lahan Tanjung Batu hingga 2021.

Sepanjang tahun lalu Petrosea telah memperoleh sejumlah kontrak jasa pertambangan, antara lain perjanjian pemindahan lapisan tanah penutup dan penyewaan alat berat dengan PT Indoasia Cemerlang yang berlaku selama setahun dengan perkiraan perolehan pendapatan senilai Rp 313 miliar.

“Peristiwa penting di 2015 juga perpanjangan kontrak dengan PT Kideco Jaya Agung dengan durasi selama 3 tahun (2016-2019), dan pengakhiran masa kontrak kerja sama dengan PT Adimitra Baratama Nusantara,” ungkap Kurnia.

Petrosea melalui jasa rekayasa dan manajemen proyek Petrosea juga telah menandatangani perjanjian kontrak kerja sama pembangunan tanggul di area pertambangan PT Freeport Indonesia. Kontrak lainnya berupa perjanjian pekerjaan perbaikan dan konstruksi konveyor bongkar muat dengan PT Indonesia Bulk Terminal, serta penandatanganan perjanjian konstruksi akses jalan ke proyek batu bara PT Maruwai Coal ( BHP Billiton).(RA)