JAKARTA-PT PLN (Persero), badan usaha milik negara di sektor ketenagalistrikan, berhasil menurunkan belanja bahan bakar untuk pembangkit sepanjang perode Januari-September 2016. Total belanja bahan bakar minyak dan non-minyak hingga kuartal III 2016 tercatat Rp 78,25 triliun, turun 13,14% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 90,09 triliun.

Laporan keuangan publkasi perseroan hingga kuartal III 2016 menunjukkan, komponen terbesar belanja bahan bakar pembangkit PLN adalah bahan bakar nonminyak yang mencapai Rp 61,11 triliun, turun 1,03% dbandingkan perode sama tahun sebelumnya sebear Rp 61,75 triliun. Belanja bahan bakar nonminyak itu terdiri atas pembelian batubara Rp 22,39 trilun, turun dari Rp 24,45 triliun, gas alam naik dari Rp 34,71 triliun menjad Rp 36,35 triliun, dan panas bumi turun dari Rp 2,39 triliun menjadi Rp 2,13 triliun.

PLN juga berhasil memangkas belanja bahan bakar minyak secara signifikan. Hingga kuartal III 2016, PLN total belanja bahan bakar minyak mencapai Rp 16,92 triliun, turun dari Rp 28,14 triliun. Penurunan terbesar berasal dari pembelian solar high speed diesel dari Rp 23,74 triliun menjadi Rp 13,5 triliun. Pembelian residu juga turun dari Rp 3,6 triliun menjadi Rp 2,47 triliun. (DR)