JAKARTA – Konversi bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG) perlu dukungan peran aktif industri di sektor otomotif. Apalagi selama ini yang menjadi masalah adalah pemasangan converter kit pada kendaraan bermotor.

Komaidi Notonegoro, pengamat energi dari Reforminer Institute, mengatakan peran industri sangat penting untuk memproduksi mobil yang langsung bisa menggunakan berbagai jenis bahan bakar, termasuk BBG.

“Bagaimanapun ini masalah bisnis, jadi perlu peran industri. Pemerintah hanya fasilitator saja. Jadi saya kira harus ada intervensi, baik dari pemerintah pusat maupun daerah,” ujar Komaidi kepada Dunia Energi, Senin (11/7).

Menurut Inas Nasrullah, anggota Komisi VII DPR, untuk konversi BBM ke BBG pemerintah juga harus menjaga agar ada dukungan dari industri otomotif bukan hanya sekedar memberikan subsidi untuk membangun Stasiun Pengisian BBG (SPBG).

“Pembangunan SPBG memang sulit. Jalan tercepat adalah ada membuat kebijakan agar industri mendukung program ini, seperti kendaraan baru wajib dilengkapi converter,” kata Inas.

IGN Wiratmaja Puja, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengatakan pemerintah berupaya mencari terobosan agar swasta diberikan subsidi agar banyak bangun SPBG.

“Misalnya dengan memastikan margin keuntungannya. Karena selama ini margin kecil, sehingga membuat swasta tidak mau bangun SPBG,” tandas Wiratmaja.(RI)