Suasana Konvensi dan Pameran IPA ke-36 tahun lalu.

JAKARTA – Konvensi dan Pameran Indonesian Petroleum Association (IPA) ke-37 tahun 2013 akan tampil beda. Untuk menggali persepsi generasi muda tentang industri minyak dan gas bumi (migas) acara tahunan ini juga akan diramaikan dengan lomba fotografi dan karya tulis.

Ketua Panitia Konvensi dan Pameran IPA ke-37, Bambang Istadi mengungkapkan, perhelatan akbar tahunan pelaku industri migas Indonesia itu akan digelar pada 15-17 Mei 2013 di Jakarta Convention Centre.

Menurutnya, acara ini bertujuan sebagai wadah diskusi bagi pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya, dalam berkolaborasi secara efektif untuk mendukung pertumbuhan sektor minyak dan gas nasional.

“Acara ini bertujuan memfasilitasi dialog terbuka antara pemangku kepentingan utama, dalam mencari solusi guna mendukung pertumbuhan sektor minyak dan gas yang berkelanjutan di Indonesia,” ujar Bambang Istadi di Jakarta, Selasa, 29 Januari 2013.

Ia menambahkan, acara ini bukan saja memberikan kesempatan kepada pemangku kepentingan untuk membangun network dan berbagi pengetahuan, namun yang terpenting menjadi wadah bagi industri, untuk menampilkan potensi yang dimiliki sektor migas dalam jangka panjang bagi Indonesia serta negara-negara lain di kawasan Asia Pasifik.

Berangkat dari itu, IPA sangat berharap Konvensi dan Pameran IPA tahun ini bisa dibukan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Mengingat dalam acara ini akan hadir pemain-pemain besar di industri migas, regulator, pemerintah, serta para ahli baik dari Indonesia maupun dari negara-negara lain di seluruh dunia.

Mengangkat tema “Promoting Investment in a Challenging Environment”, Bambang mengatakan Konvensi dan Pameran IPA tahun ini akan menghadirkan beragam kegiatan. Mulai sesi pleno, pemaparan program teknis, pameran teknologi canggih di sektor migas, short course, zona CSR, dan sesi-sesi menarik lainnya.

Seluruh rangkaian acara akan berfungsi sebagai forum untuk membangun kemitraan, kolaborasi, serta persamaan visi yang lebih kuat, dalam menghadapi tantangan di sektor migas. Di arena konvensi dan pameran ini, IPA juga berencana mengadakan lomba fotografi dan karya tulis bagi anak muda, guna menggali persepsi mereka terhadap sektor migas di Tanah Air.

Bambang menambahkan, sektor migas merupakan satu-satunya kontributor terbesar bagi penerimaan negara. Oleh karena itu, memiliki peranan penting dalam mendukung keberlangsungan pembangunan ekonomi Tanah Air.

“Sektor ini bukan hanya penting bagi Indonesia. Keberlangsungan industri minyak dan gas nasional mengambil peranan sangat penting bagi keberlangsungan industri ini di wilayah Asia Pasifik,” tandasnya.

Meskipun saat ini sedang menghadapi tantangan yang sangat berat, namun menurut Bambang, pelaku industri migas di Indonesia tetap optimis akan masa depan industri tersebut. Mengingat Indonesia memiliki beragam potensi cadangan migas yang jumlahnya luar biasa.

“Hal inilah yang menjadi alasan banyaknya pelaku industri yang memperlihatkan antusiasme untuk hadir dalam acara konvensi dan pameran IPA tahun ini,” pungkasnya.

(Abraham Lagaligo/abrahamlagaligo@gmail.com)