DENVER – Kontribusi Tambang Batu Hijau di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat yang dioperasikan PT Newmont Nusa Tenggara ke induk usahanya, Newmont Mining Corporation, perusahaan asal Amerika Serikat meningkat signifikan pada tahun lalu. Laporan yang dirilis Newmont Mining mencatat Tambang Batu Hijau kontribusi 65,6% terhadap total produksi tembaga yang menjadi hak Newmont Mining mencapai 166 ribu ton sepanjang 2015.

Sepanjang 2015, produksi tembaga Batu Hijau yang menjadi hak Newmont sebesar 109 ribu ton, naik 220% dibanding realisasi produksi 2014 yang hanya 34 ribu ton. Seiring kenaikan produksi tembaga dari Batu Hijau, Newmont Mining mencatat kenaikan produksi tembaga yang menjadi haknya sebesar 93% dibanding realisasi produksi 2014 sebesar 86 ribu ton.

Manajemen Newmont menyebutkan kenaikan produksi tembaga seiring dengan peningkatan kadar bijih yang dihasilkan dari Tambang Batu Hijau.

Pada 2016-2017, Newmont menargetkan produksi tembaga yang menjadi haknya dari tambang yang dikelola anak usahanya, seperti Batu Hijau, Phoenix Copper Leach dan Boddington sebesar 120 ribu-160 ribu ton. Produksi diperkirakan turun menjadi 70 ribu-110 ribu ton pada 2018 masuknya Fase 6 produksi tambang Batu Hijau yang masuk dalam wilayah dengan kadar bijih yang lebih rendah. Sementara itu, produksi Phoenix dan Boddington diharapkan stabil pada periode tersebut.

Selain tembaga, Tambang Batu Hijau sepanjang 2015 memproduksi 676 ribu ounce emas, yang 328 ribu ounce di antaranya merupakan hak dari Newmont. Newmont Mining menguasai 56% saham Newmont Nusa Tenggara melalui Nusa Tenggara Partnership BV. Produksi emas Tambang Batu Hijau meningkat hampir delapan kali lipat dibanding 2014 yang hanya 76 ribu ounce yang 37 ribu di antaranya merupakan hak Newmont.(AT)