PLTU Pangkalan Susu Unit 1 dan 2 yang sudah dibangun lebih dulu.

PLTU Pangkalan Susu Unit 1 dan 2 yang sudah dibangun lebih dulu.

JAKARTA – PT PLN (Persero) hari ini, Senin, 15 Juli 2013, menandatangani kontrak pembangunan Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU) Pangkalan Susu Unit 3 dan 4 berkapasitas 2 × 200 Mega Watt (MW) guna memperkuat pasokan listrik untuk wilayah Sumatera bagian utara (Sumbagut).

Sesuai dokumen kontrak, PLTU itu akan dibangun di desa Pasir, Kecamatan Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara. Kontrak pembangunan PLTU ini diteken di Jakarta, oleh Direktur Utama PLN, Nur Pamudji , dan Chief Representative Sinohydro Corporation Limited, Deng Xi mewakili konsorsium Sinohydro Corporation Limited – PT Nusantara Energi Mandiri, sebagai kontraktor pembangunan PLTU tersebut.

Nur Pamudji mengungkapkan, PLTU Pangkalan Susu unit 3 dan 4 ini penting untuk menambah pasokan listrik di wilayah Sumbagut, yang beberapa waktu lalu sempat mengalami krisis energi. Hingga saat ini pun, masih banyak calon pelanggan PLN dari kalangan industri dan pelaku bisnis, yang masih antri pasokan listrik dalam jumlah memadai dari PLN.

“Itulah kenapa proyek ini sangat penting bagi PLN. Saya harap konsorsium mampu menyelesaikan proyeknya sesuai kontrak, yakni selama 42 bulan untuk unit 3, dan 45 bulan untuk unit 4”, ucap Nur Pamudji usai penandatanganan kontrak yang berlangsung di Kantor Pusat PLN, Jl Trunojoyo, Blok M, Jakarta Selatan.

Masuk 10.000 MW Tahap II

Ia menerangkan, PLTU Pangkalan Susu adalah pembangkit listrik tenaga uap berbahan bakar batubara, yang termasuk dalam program percepatan (Fast Track Program/FTP) 10.000 MW tahap II. PLTU Pangkalan Susu unit 3 dan 4 memiliki perbedaan dengan unit 1 dan 2 yang sudah lebih dulu dibangun.

“Pada dua unit baru PLTU Pangkalan Susu yang akan dibangun ini, kita menggunakan standar intenasional, bukan standar GB (Guobiao Standards). Pembangunannya pun harus menggunakan peralatan lokal sebesar 40 persen. Jadi saya menyarankan kontraktor menggunakan produk yang sudah diproduksi di Indonesia, seperti transformer atau perlengkapan lainnya,” ujar Nur Pamudji.

Pada kesempatan yang sama,  Chief Representative Sinohydro Corporation Limited, Deng Xi menyatakan, siap memulai perkejaan proyek ini dan berupaya menyelesainyakan dengan tepat waktu.

Ia mengaku, untuk pembangunan PLTU Pangkalan Susu Unit 3 dan 4 ini, konsorsium mendapatkan dana dari Preferential Buyer’s Credit Pemerintah Republik Rakyat China dan anggaran PLN (APLN). Nilai kontrak proyek PLTU Pangkalan Susu adalah USD 235,964,273 dan Rp 196 miliar.

(Iksan Tejo / duniaenergi@yahoo.co.id)