JAKARTA– Konsumsi rata-rata harian bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium RON 88 selama periode arus mudik dan arus balik Lebaran 2017, turun sebesar 5% dibanding hari biasa, meski stok memadai. Di sisi lain, penggunaan BBM nonsubsidi naik signifikan selama periode Idul Fitri 1 Syawal 1438 Hijriyah .

PT Pertamina (Persero), badan usaha milik negara di sektor energi terintegrasi, mencatat terjadinya kenaikan konsumsi jenis Pertalite dan Pertamax masing-masing sebesar 25% dan 24% dibandingkan konsumsi hari-hari biasa sebelum periode Idul Fitri 2017.

“Fenomena penggunaan BBM pada Idul Fitri 2017 ini menunjukkan masyarakat sudah memilih BBM yang lebih berkualitas, bahan bakar lebih baik, performa kendaraan juga akan lebih bagus,” ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Menteri Jonan seperti dikutip dari laman ESDM.

Penggunaan Pertamax atau Pertalite dapat memberikan kualitas kebersihan ruang bakar ketimbang Premium. Selain itu, dengan kualitas yang lebih baik tersebut, Pertamax atau Pertalite lebih sesuai dengan kompresi mesin dan akan membuat tarikan lebih ringan. Dengan pembakaran yang lebih efisien, serta rendahnya emisi gas buang yang dihasilkan, maka Pertamax dan Pertalite juga masuk dalam kategori bahan bakar yang ramah lingkungan.

Menteri Jonan mengatakan, selain jenis BBM di atas, pada periode Idul Fitri tahun ini terjadi pula kenaikan konsumsi rata-rata harian pada bahan bakar Liquefied Petroleum Gas (LPG) dan avtur.”Konsumsi harian LPG dan avtur pada Idul Fitri tahun ini masing-masing naik 2% dan 2,3%,” ujarnya.

Bila dibandingkan dengan tahun lalu, lanjut Menteri Jonan, konsumsi avtur mengalami penurunan. “Konsumsi avtur turun dibanding tahun lalu, pada Idul Fitri 2106 kenaikannya hingga 8%, ini mungkin karena sebagian pemudik beralih melewati tol (menggunakan kendaraan darat),” ungkap Menteri Jonan.

Data Pertamina juga menujukkan terjadinya peningkatan konsumsi BBM jenis solar nonsubsidi, Dexlite dan Pertamina Dex, masing-masing naik sebesar 8% dan 6% selama periode Idul Fitri 2017 ini. Sementara untuk konsumsi solar 48 (PSO) sendiri turun 20%. “Ini karena truk libur (tidak operasi) selama arus mudik dan arus balik,” ujar Menteri ESDM. (DR)