Graha PGAS, kantor PT PGN (Persero) Tbk.

JAKARTA – Pesatnya pertumbuhan industri di Indonesia, mendorong meningkatnya permintaan akan gas dari PT PGN (Persero) Tbk. Hingga 2013, konsumen emiten yang listing di Bursa Efek Indonesia dengan kode PGAS ini, telah mencapai 89.000 pelanggan.

Sekretaris Perusahaan PGAS, Heri Yusup mengungkapkan, pertumbuhan industri di Indonesia saat ini rata-rata mencapai  7-8% per tahun. Pertumbuhan industri nasional yang cukup pesat ini, mendorong peningkatan kebutuhan akan gas, baik sebagai energi maupun sebagai bahan baku.

“Terus meningkatnya kebutuhan akan gas itu, bisa dilihat dari jumlah konsumen PGN saat ini, yang mencapai sekitar 89 ribu, dimana mayoritas merupakan pelanggan industri,” tutur Heri di Jakarta, Kamis, 7 Februari 2013.

Oleh karena itu, kata Heri, sejalan dengan kebijakan pemerintah memperbesar alokasi gas domestik (untuk dalam negeri, red), PGAS akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan sektor industri, yang hingga kini belum terwujud.

“Apalagi sektor industri kini semakin strategis karena kontribusinya terhadap PDB nasional sangat besar. Data Kementerian Perindustrian menyebutkan industri berkontribusi hingga 24% terhadap PDB,” ujarnya.

Ia menambahkan, kebijakan pemerintah untuk meningkatkan alokasi gas untuk domestik, merupakan angin segar bagi sektor industri. Seperti diketahui, pada waktu sebelumnya, suplai gas untuk domestik agak seret, karena para produsen gas di Tanah Air cenderung mengekspor hasil produksinya.

“Pemenuhan gas bagi sektor industri akan menciptakan multiplier efek yang luar biasa, karena akan mendorong pertumbuhan industri, meningkatkan daya saing dan tentu saja penciptaan lapangan kerja,” jelas Heri.

Heri menambahkan, sebagai BUMN penyalur dan distributor gas nasional, PGN juga berkomitmen untuk meningkatkan pemakaian gas bagi rumah tangga, komersial dan juga transportasi.

” Pengembangan infrastruktur gas nasional kami lakukan secara sinergis dan simultan untuk meningkatkan penggunaan gas bagi seluruh segmen pasar, termasuk rumah tangga dan transportasi,” tambahnya.

Salah satu upaya pengembangan infrastruktur distribusi gas yang dilakukan PGAS saat ini, ialah pembangunan Floating Storage Regasification Unit (FSRU) Lampung yang ditargetkan selesai pada 2014.

Sebelumnya, Direktur Utama PGAS, Hendi Prio Santoso juga mengungkapkan, terus meningkatnya permintaan akan gas di dalam negeri, didorong oleh harga gas yang lebih kompetitif ketimbang sumber energi yang lain, seperti bahan bakar minyak jenis solar, maupun Liquified Petroleum Gas (LPG).

“Sampai kuartal III-2012, harga rata-rata gas PGN sebesar USD 8,45 per MMBTU. Harga tersebut jauh lebih rendah ketimbang harga LPG 3 KG bagi rumah tangga yang telah disubsidi, sebesar USD 10,38 per MMBTU. Juga harga solar yang mencapai USD 29,26 MMBTU,” ujar Hendi November 2012 lalu.

Hendi juga menyebutkan, dari total pelanggan PGAS, sebanyak 97%-nya adalah kalangan industri. Guna memberikan layanan yang prima kepada pelanggannya, sejak tahun lalu PGAS sudah memulai pembangunan pipa distribusi sepanjang 33 kilometer, dari Belawan hingga Pangkalan Brandan.

(Abraham Lagaligo/abrahamlagaligo@gmail.com)

Berita terkait: Sekitar 97% Pasokan Gas Diserap Industri. Link: https://www.dunia-energi.com/sekitar-97-pasokan-gas-diserap-industri/