JAKARTA – PT Pertamina (Persero) dan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) menandatangani perjanjian kerja sama pembangunan dan pengoperasian bersama pipa transmisi gas Duri-Dumai, Jumat (9/6). Pembangunan pipa gas sepanjang 67 kilometer berdiameter 24 inch dijadwalkan akan dilakukan pada kuartal III 2017.

“Groundbreaking harus tahun ini. Kita jadwalkan setelah Hari Raya Idul Fitri di kuartal III tahun ini,” kata Jobi Triananda, Direktur Utama PGN setelah penandatanganan perjanjian kerja sama di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jakarta.

Proyek Duri-Dumai diperkirakan akan menelan biaya US$ 76 juta dengan komposisi partisipasi masing-masing pihak dalam proyek tersebut adalah sebesar 60% Pertamina dan 40% PGN.

Penandatanganan perjanjian kerja sama merupakan tidak lanjut penugasan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebagaimana tertuang dalam Keputusan Menteri No 5975 K/12/MEM/2016 tertanggal 27 Juni 2016 tentang penugasan pembangunan dan pengoperasian bersama pipa transmisi gas bumi Duri-Dumai.

Jobi mengatakan pembangunan pipa transmisi direncanakan memakan waktu selama 18 bulan sehingga ditargetkan akan rampung pada akhir 2018. “Diharapkan pada Agustus atau November 2018 sudah mengalir dari Grisik ke Duri maupun Duri ke Dumai sudah terbangun,” ungkap dia.

Dilo Seno Widagdo, Direktur Pengembangan Infrastruktur dan Teknologi PGN, menegaskan saat ini pembebasan lahan terus berlangsung. Saat ini dukungan dari seluruh pejabat daerah tingkat I dan tingkat II di wilayah pembangunan pipa sudah diperoleh.

Dia menambahkan jalur utama yang akan dilewati hampir 70% berada di jalan raya dan sisanya 30% melalui perkebunan. “Jadi di situ butuh pembebasan lahan, sudah dapat izin dari pemda tingkat I dan II. Serta Ditjen Migas,” ungkap Dilo.

Yenni Andayani, Direktur Gas dan EBT PT Pertamina (Persero), mengatakan kerja sama Pertamina dan PGN merupakan tonggak penting bagi sinergi antar BUMN dalam membangun infrastruktur gas bumi nasional. Pertamina telah menjadi salah satu pemasok utama gas bumi bagi PGN.

“Sinergi dalam pembangunan pipa Duri-Dumai diharapkan menjadi pendorong bagi kedua BUMN untuk meningkatkan hubungan kerja sama dalam penyediaan sumber energi gas bumi untuk menopang pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Yenni.

Dalam membangun dan mengoperasikan pipa transmisi Duri Dumai ini, Pertamina dan PGN segera membentuk Komite Manajemen sebagai wadah konsultasi dan koordinasi.

Komite Managemen terdiri 10 orang, enam orang berasal dari Pertamina dan empat orang dari PGN. Tugas komite ini berakhir setelah terbentuknya joint venture company atau bentuk kerja sama lainya.

Rencananya infrastruktur terbaru ini nantinya akan digunakan untuk mengangkut gas bumi milik Pertamina guna memenuhi kebutuhan Kilang Dumai. Selain itu, pipa Duri-Dumai juga untuk mengangkut gas bumi milik PGN yang akan disalurkan bagi kebutuhan pelanggan PGN baik industri, komersial, pelanggan kecil dan rumah tangga.(RI)