JAKARTA – PT Jawa Satu Power,  perusahaan konsorsium dari PT Pertamina (Persero), Marubeni Corporation, dan Sojitz Corporation, akhirnya menunjuk konsorsium General Electric (GE), Samsung C&T (Samsung) dan PT Meindo Elang Indah (Meindo) sebagai kontraktor EPC (Engineering, Procurement and Construction) untuk Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Jawa 1 Combined Cycle. PLTGU yang akan  menyedot anggaran pembangunan mencapai US$900 juta tersebut akan menjadi pembangkit listrik dengan teknologi combined cycle terbesar di Indonesia

“Sebagai BUMN energi, Pertamina bangga bisa mendukung upaya elektrifikasi di Indonesia. Pembangkit listrik tenaga gas uap ini merupakan tonggak penting bagi perseroan pada bisnis power berbasis clean energy”, kata Gigih Prakoso, Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina, Kamis (15/3).

PLTGU Jawa-1 akan menjadi pembangkit dengan konfigurasi blok tunggal gas combined cycle terintegrasi pertama di Asia dan terbesar di Asia Tenggara serta akan menggunakan turbin gas class HA efisiensi tinggi dari GE.

Menurut Ginanjar, Presiden Direktur Jawa Satu Power, pembangkit Jawa-1 akan menjadi salah satu turbin gas yang paling efisien di Indonesia.

“Ini untuk menghasilkan listrik yang ramah lingkungan dan dapat diandalkan, untuk jaringan Jawa-Bali,” ungkap Ginanjar dalam keterangan tertulisnya.

Selain penunjukkan konsorsium EPC, Jawa Satu Power juga menandatangani perjanjian jasa service dengan GE Power Services. Perjanjian tersebut akan berjalan selama 25 tahun.

Handry Satriago, Presiden dan CEO GE Indonesia, mengatakan perjanjian jasa service  mencakup layanan inspeksi pemeliharaan untuk peralatan pembangkit GE dengan menggunakan perangkat lunak GE Asset Performance Management (APM) untuk memantau, memprediksi dan meningkatkan keandalan serta efisiensi pembangkit listrik.

“Efisiensi pembangkit listrik penting untuk menjaga tarif listrik tetap kompetitif dan terjangkau masyarakat. Di sinilah turbin gas GE 9HA.02 efisiensi tinggi dan perangkat lunak Asset Performance Management (APM) dari GE memainkan peranannya,” kata Handry.

PLTGU Jawa-1 ditargetkan bisa beroperasi pada pertengahan 2021. Jika sudah mulai beroperasi maka diproyeksikan akan mampu menambah pasokan listrik sekitar 1.760 megawatt (MW) ke dalam jaringan listrik nasional, atau setara dengan pasokan ke 11 juta rumah di Indonesia.(RI/RA)