JAKARTA – Penutupan Tambang Kitadin Tandung Mayang sejak awal 2016 akibat menipisnya cadangan menyebabkan volume penjualan batu bara PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) menurun sepanjang enam bulan 2016.

Banpu Plc, perusahaan tambang asal Thailand yang menjadi induk usaha Indo Tambangraya Megah mencatat, volume penjualan batu bara dari Indonesia pada semester I 2016 mencapai 12,83 juta ton. Volume penjualan batu bara tersebut berasal dari produksi tambang yang dikelola anak usaha, yakni PT Indominco Mandiri, PT Trubaindo Coal Mining dan PT Bharinto Ekatama. Sementara itu, volume penjualan dari Kitadin Tanjung Mayang hanya tercatat 5 ribu ton.

Banpu dalam keterangan tertulisnya, menyebutkan harga jual rata-rata (average selling price/ASP) batu bara perusahaan di Indonesia sebesar US$46,24 per ton atau melemah 4% dibanding kuartal sebelumnya.

Akibat turunnya volume penjualan ditambah penurunan harga jual, pendapatan Indo Tambangraya pada semester I 2016 turun 26% menjadi US$609,47 juta dibanding periode yang sama 2015 sebesar US$824,53 juta.  Seiring dengan penurunan pendapatan, laba bersih perseroan anjlok 37,1% menjadi US$36,48 juta dibanding raihan semester I 2015 sebesar US$58,03 juta. (AT)