JAKARTA – PT Pertamina EP sukses meraih penghargaan sebagai apresiasi kinerja survei seismik terbaik yang digelar oleh SKK Migas dalam rapat kerja operasi migas 2015. Sepanjang 2015, terhitung sampai dengan bulan September Pertamina EP sudah melakukan survei seismik 2D sepanjang 22 KM dan 279 KM2 untuk seismik 3D.

Rapat kerja operasi migas 2015 yang bertema “Optimalisasi kegiatan operasi dan peluang peningkatan kegiatan eksplorasi pada kondisi harga minyak yg rendah” ini dihadiri oleh sejumlah KKKS selain PT Pertamina EP seperti Vico Indonesia, PT MEDCO E&P Indonesia, Citic Seram Energy Limited, PT PHE WMO, PT. PHE OMWJ dan lainnya.

Direktur Eksplorasi Pertamina EP Nanang Abdul Manaf mengungkapkan sejak akhir tahun lalu hingga sekarang harga minyak dunia turun jauh sampai 60% dan ini tentu harus disikapi dengan sangat serius. “Isu-isu yang muncul adalah bagaimana kita survive, bagaimana bisa mendapatkan profitdengan harga minyak yang rendah, ini tentunya dengan cara mengoptimalisasikan biaya maupun dari sisi produksi dan eksplorasi dalam sisi cadangannya” papar Nanang.

Untuk dapat mewujudkan itu semua, Nanang menambahkan, juga terdapat kendala, tidak hanya masalah teknis seperti masalah fasilitas produksi yang sudah lama, reservoir juga sudah puluhan tahun diproduksikan. Tapi yang terkemuka adalah masalah nonteknis. “Misalnya masalah perizinan, masalah sosial, hambatan operasi dsb. Dengan rapat kerja ini kita banyak sekali sharing pengalaman dan mencari solusi terhadap masalah tersebut bersama dengan berbagai KKKS lain,” tambah Nanang.

Pertamina EP memang berkomitmen tinggi untuk terus menggenjot produksi meskipun harga minyak saat ini sedang tidak kondusif. Penghargaan kali ini adalah bukti apresiasi terhadap agresifitas perusahaan. Selain produksi, Nanang juga menegaskan komitmen Pertamina EP terhadap keselamatan kerja. “Kita sangat konsen kepada masalah keselamatan kerja buktinya, untuk kegiatan eksplorasi sukses mencatat jam kerja selamat yang cukup tinggi,” katanya.(LH)