JAKARTA– Manajemen PT Pertamina (Persero), badan usaha milik negara di sektor energi terintegrasi, merombak jajaran direksi PT Pertamina Hulu Energi (PHE) di tengah performa positif kinerja operasi-produksi dan finansial anak usaha di sektor hulu minyak dan gas bumi tersebut. Dari lima anggota direksi PHE, manajemen Pertamina hanya mempertahankan satu kursi direksi PHE, yaitu Direktur Utama R Gunung Sardjono Hadi. Sedangkan empat direktur lainnya diganti.

Empat direktur baru akan mendampingi Gunung Sardjono Hadi. Pertama, Direktur Operasi dan Produksi yang sebelumnya dijabat Benny Jaffillius Ibradi diganti oleh Ekariza. Saat ini Ekariza menjabat General Manager PT Pertamina EP Asset 2 yang bermarkas di Prabumulih, Sumatera Selatan. Adapun Benny memasuki masa purnabhakti. Benny sebelumnya juga pernah menjadi Direktur Operasi dan Produksi di PT Pertamina EP.

Ekariza, Calon Direktur Operasi dan Produksi PHE

Kedua, Direktur Eksplorasi akan diisi oleh Abdul Mutalib Masdar. Mutalib saat ini adalah General Manager PHE Randugunting, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Muthalib, yang pernah menjabat Senior Exploration Geophysicst Joint Operating Body (JOB) Pertamina – Petrochina East Java, menggantikan pos yang saat ini dijabat oleh Rudy Ryacudu. Sarjana geologi dari Universitas Padjadjaran ini telah dua periode menduduki kursi direktur ekspolrasi PHE.

Abdul Mutalib Masdar, Calon Direktur Eksplorasi PHE

Ketiga, Direktur Pengembangan Afif Saifuddin, yang saat ini menjadi Vice President Operations & Productions PHE. Afif menggantikan Bambang Manumayoso yang sejak awal September 2017 dipromosikan oleh BOD PT Pertamina (Persero) sebagai Direktur Utama PT Pertamina Hulu Indonesia, induk usaha PT Pertamina Hulu Mahakam, yang mengelola Wilayah Kerja Mahakam di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Keempat, Direktur Keuangan dijabat Huddie Dewanto. Saat ini, Huddie adalah Direktur Keuangan PT Pertamina International EP (PIEP), anak usaha Pertamina yang melaksanakan kegiatan eksplorasi dan produksi serta portofolio ladang migas di luar negeri. Huddie menggantikan Ari Budiarko yang telah memasuki masa purna tugas.

Ifki Sukarya, Manajer Humas PHE, saat dikonfirmasi membenarkan perihal pergantian sejumlah anggota direksi PHE tersebut. “Pelantikan para pejabat baru direksi akan dilaksanakan Senin (5/2),” ujar Ifki kepada Dunia-Energi.

Pengisian jajaran direksi PHE tersebut diharapkan bakal meningkatkan kinerja operasi/produksi serta keuangan perusahaan. Sumber Dunia-Energi yang mengetahui kinerja perseroan membisikkan, sepanjang 2017 PHE membukukan peningkatan kinerja. Laba bersih perusahaan melewati target dalam rencana kerja perusahaan, di atas US$ 238 juta dengan raihan pendapatan hampir mendekati US$ 2 miliar. Padahal, seperti dikatakan Dirut PHE Gunung Sardjono Hadi pada jumpa pers 15 Maret 2017, target laba bersih PHE pada 2017 hanya US$ 151 juta, turun dibandingkan realisasi 2016 sebesar US$ 191 juta karena harus membayar sejumlah biaya.

Dari sisi produksi, menurut sumber tersebut, terjadi peningkatan produksi minyak. Produksi minyak PHE tahun lalu mendekati level 70 ribu barel per hari (BPH), lebih tinggi dari target 64 ribu BPH. Sedangkan produksi gas sekitar 725 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD), di bawah target yang diproyeksikan sepanjang tahun ini yang sekitar US$ 765 MMSCFD. (DR)