JAKARTA – PT Pertamina (Persero) raih efisiensi sebesar US$91 juta dari implementasi program-program Breakthrough Project (BTP) sepanjang Januari hingga Juni 2016 sebagai bagian dari transformasi Integrated Supply Chain (ISC).

Ferdinand Hutahean, Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia, mengatakan ISC Pertamina menunjukkan kinerja yang terus membaik dengan banyaknya terobosan yang dilakukan dan efisiensi disemua lini dan berupaya terus mendapatkan sumber minyak mentah yang lebih murah dan berkesinambungan.

Untuk 2016, kita harapkan agar ISC semakin fokus pada arah mendapatkan minyak mentah dalam kontrak panjang dan discount yang lebih besar supaya rakyat visa menikmati harga yang lebih murah,” kata Ferdinand, Kamis (28/7).

Hal senada diungkapkan Komaidi Notonegero, Pengamat Energi dari Reforminer Institute. Menurut Komaidi, pembentukan dan pengaktifan ISC telah membuktikan Pertamina memilih langkah tepat.

“Semoga konsistensinya bisa dipertahankan dengan tetap mempertahankan mekanisme dan proses bisnis yg dijalankan ISC selama ini tentunya,” kata dia.

Wianda Pusponegero, Vice President Corporate Communication Pertamina, mengatakan pada tahun ini ISC diamanatkan untuk melaksanakan BTP 2016 dengan beberapa program kerja yang menitikberatkan kepada upaya reformasi pengadaan minyak mentah dan produk kilang. Program-program tersebut meliputi roll out dari proses reformasi di tahun sebelumnya dengan target efisiensi US$80 juta, pelaksanaan crude processing deal Basrah dengan target efisiensi US$5 juta per tahun, dan pembelian minyak mentah, kondensat, dan LPG dari Iran dengan target efisiensi juga US$5 juta per tahun.

Selain itu, ISC Pertamina juga akan meningkatkan penyerapan minyak mentah domestik dari KKKS dengan target efisiensi US$5 juta, serta pengadaan minyak mentah berdasarkan nilai keekonomian dengan target yang sama senilai US$5 juta per tahun.

“Untuk meningkatkan nilai tambah bagi perusahaan, ISC juga melakukan penambahan daftar minyak mentah yang bernilai ekonomis tinggi yang dapat diolah di kilang Pertamina serta persiapan melakukan hedging atau Lindung nilai. Adapun, realisasi program BTP ISC tahun 2016 hingga akhir Juni telah menghasilkan efisiensi sebesar US$91 juta atau 228% dari target sampai dengan Juni sebesar US$42 juta,” ungkap Wianda.

Dia juga menjelaskan Pertamina terus melanjutkan program transformasi ISC yang memiliki tiga tahapan, yaitu ISC 1.0 (Quick Wins), ISC 2.0 (World Class ISC), dan ISC 3.0 (Talent Engine). ISC 1.0 menitikberatkan kepada penyelenggaraan pengadaan minyak mentah dan produk kilang yang kompetitif di ISC, dan telah berlangsung sejak awal 2015.

ISC 2.0 berupa penyelenggaraan bisnis hilir yang menciptakan margin hilir lebih baik yang sudah berjalan sejak mid 2015. Untuk transformasi ISC 2.0 telah teridentifikasi potensi penghematan sebesar US$650 juta.

Adapun, ISC 3.0 yaitu penyiapan SDM dan infrastruktur dalam rangka menghadapi tantangan bisnis yang lebih kompleks sejalan dengan peningkatan kapasitas kilang yang mulai pada pertengahan 2016 hingga 2017.(RA/RI)