JAKARTA- Kilang Donggi Senoro LNG (DSLNG) telah mencapai 145 MMSCFD dan DSLNG telah memproduksi LNG perdana (First Drop LNG) pada 24 Juni 2015, sekitar pukul 19.12 WITA dan diharapkan dalam
Dalam 30-40 hari ke depan diharapkanan pengapalan perdana ke pembeli dapat dilakukan. Secara bertahap, lapangan Senoro akan terus mengalirkan gas dalam jumlah lebih besar ke kilang DSLNG hingga mencapai puncak kapasitas produksi sebesar 310 MMSCFD. Lapangan milik Joint Operating Body Pertamina Medco E&P Tomori Sulawesi (JOB-PMTS) sekarang baru mengalirkan 145 MMSCFD
Selain memproduksi gas sebesar 310 MMSCFD, Lapangan Senoro ini juga menghasilkan kondensat sebesar 8.000 BOEPD dengan masa kontrak operasi hingga tahun 2027. JOB-PMTS juga akan memasok kebutuhan gas ke PT Panca Amara Utama (PAU) sejumlah 55 MMSCFD dan PLN sebesar 5 MMSCFD. JOB-PMTS merupakan operator dari wilayah kerja Blok PSC Senoro-Toili di Sulawesi Tengah. Pemegang saham JOB-PMTS ini terdiri atas MedcoEnergi (30%), PT Pertamina (50%), dan Tomori E&P Ltd (20%).

Kilang LNG Donggi Senoro, berkapasitas 2,1 juta ton per tahun, telah menjalani tahap uji coba (commissioning phase) dengan sukses dan aman sejak Oktober 2014 hingga memasuki tahap operasi pada awal Juni 2015. Kilang ini merupakan kilang gas alam cair keempat di Indonesia dan yang pertama dikembangkan dengan skema hilir yang memisahkan produksi gas di hulu dengan pengolahan gas di hilir. Kilang tersebut dikelola oleh PT Donggi-Senoro LNG yang sahamnya dimiliki oleh PT Pertamina Hulu Energi, Medco LNG Indonesia, dan Sulawesi LNG Development.

Direktur Utama MedcoEnergi Lukman Mahfoedz menjelaskan, “Kami bangga dengan pencapaian ini. Produksi dari Lapangan Senoro ini akan memberikan kontribusi dalam peningkatan produksi Nasional di tengah menurunnya produksi Migas Indonesia, “ ujarnya.. Integrasi bisnis Senoro ini akan menciptakan pusat pertumbuhan ekonomi baru dengan adanya pusat LNG baru, pabrik ammonia yang sedang dibangun dan listrik yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Kabupaten Banggai. (HT/*)