JAKARTA – Kapasitas kilang pengolahan minyak mentah PT Pertamina (Persero) akan mulai bertambah sebesar 100 ribu barel per hari (bph) pada  akhir 2019. Tambahan kapasitas berasal dari proyek peningkatan kapasitas (refinery development master plan/RDMP) Kilang Balikpapan tahap pertama.
“Pada akhir 2019, proyek RDMP Balikpapan tahap pertama akan mulai beroperasi, sehingga menambah kapasitas kilang sebesar 100 ribu bph, dari sebelumnya 260 ribu menjadi 360 ribu bph,” ujar Rachmad Hardadi, Direktur Pengolahan Pertamina di Balikpapan, Kamis (9/6).

Seiring penambahan kapasitas kilang Balikpapan, kapasitas total kilang Pertamina pada akhir 2019 akan bertambah dari saat ini sebesar satu juta barel menjadi 1,1 juta barel per hari. Proyek RDPM Balikpapan tahap kedua akan dimulai 2020 dengan jadwal selesai 2022-2023.

Rachmad mengatakan, pada tahap awal, pasokan minyak mentah (crude) RDMP Balikpapan akan berasal dari jenis Expo (Rusia) sebesar 60% dan Azeri (Azerbaijan) 40%.

“Selanjutnya, kami akan mencari crude jenis sour yang ketersediaannya melimpah, bisa berasal dari Arab Saudi, Iran, atau Afrika,” kata dia seperti dikutip Antara.

Proyek RDMP Balikpapan sebelumnya akan dikerjakan bersama perusahaan Jepang, JX Nippon, namun dikarenakan belum mencapai kemajuan yang diharapkan, Pertamina akhirnya mengerjakannya sendiri. “Kami buktikan kompeten mengerjakan proyek besar ini sendiri,” tukas Rachmad.

Proyek RDMP Balikpapan tahap pertama diperkirakan menelan biaya US$2,6 miliar dan tahap kedua akan membutuhkan investasi US$2,2 miliar.(AT)