JAKARTA – Kementerian ESDM saat ini sedang berupaya menggali kesempatan dan potensi mengelola anggaran menjadi lebih efisien. Segala persiapan dan perencanaan digodok sangat matang, terbukti dengan rapat 27 kali yang dilakukan Menteri dan Pejabat Eselon 1 untuk mendapatkan formula terbaik dalam penyusunan anggaran 2016. Menteri ESDM, Sudirman Said mengusulkan selisih anggaran yang ada dapat dipergunakan untuk angaran program listrik perdesaan.

Dalam perencanaan alokasi anggaran Kementerian ESDM untuk 2016, setidaknya telah terjadi 4 kali perubahan sejak dibicarakan pertama kali pada 27 Juli 2015. Saat itu pagu anggaran Kementerian ESDM 2016 adalah sebesar Rp8,89 triliun. Kemudian terjadi perubahan anggaran dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VII dengan Eselon I pada 12-13 Oktober 2015 menjadi Rp7,81 triliun.

Namun, pada saat Raker Panja Belanja Pusat pada 16 Oktober, alokasi anggaran berubah kembali menjadi Rp8,56 triliun. Sedangkan pada Raker Komisi VII dengan MESDM pada tanggal 19 Oktober 2015 terjadi perubahan kembali di angka Rp7,8 triliun. Sedangkan di Badan Anggaran berubah lagi menjadi Rp8,56 triliun.

Perubahan alokasi anggaran dari Raker yang dilaksanakan pada tanggal 19 Oktober 2015 dan dari Badan Anggaran memunculkan selisih angka sebesar Rp756,7 miliar. Menteri ESDM Sudirman Said mengharapkan selisih anggaran ini dapat dimanfaatkan untuk listrik pedesaan. Usulan tersebut disampaikan Sudirman dalam dengan Rapat Kerja Komisi VII DPR RI, Selasa, (1/12).

Dalam kesempatan tersebut Menteri ESDM menyatakan bahwa ide tersebut sebelumnya sudah diutarakan melalui surat yang dikirimkan kepada Komisi VII. “Melalui forum ini dan melalui surat sudah kami sampaikan ingin dimanfaatkan untuk membangun sarana dan prasarana ketenagalistrikan terutama lisdes (re: listrik perdesaan),” terang Sudirman.

Pemanfaatan selisih anggaran untuk listri pedesaan ini dilatarbelakangi oleh tidak adanya alokasi anggaran untuk pembangunan listrik di perdesaan dari APBN. Dana sebesar Rp756,7 miliar ini renacananya dimanfaatkan untuk jaringan dsitribusi 1.542 kms, Gardu distribusi 34,9 MVA dan instalasi dan penyambungan listrik gratis bagi rakyat tidak mampu dan nelayan 75.526 RTS (Rumah Tangga Sasaran). Program ini rencananya akan dilakukan tersebar di 33 provinsi di Indonesia.(LH)