JAKARTA -Harga minyak patokan Amerika Serikat, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli merosot 33 sen menjadi US$48,08 per barel di New York Mercantile Exchange pada Senin (Selasa pagi WIB). Sementara itu, minyak Brent North Sea untuk pengiriman Juli, patokan Eropa, turun 37 sen menjadi US$48,35 per barel di perdagangan London.

“Ada tekanan jual sedikit karena beberapa kekhawatiran tentang gangguan pasokan di seluruh dunia tampak sedikit berkurang,” kata Gene McGillian dari Tradition Energy.

Penurunan harga minyak didorong langkah pemerintah Kanada yang mencabut perintah evakuasi karyawan beberapa ladang produksi minyak di provinsi Alberta yang dilanda kebakaran. Pejabat Kanada pada Minggu meniadakan kawajiban melakukan evakuasi di fasilitas-fasilitas milik perusahaan Kanada, Suncor dan Syncrude, karena penurunan temperatur dan hujan ringan mendorong upaya-upaya untuk mengendalikan kebakaran hutan.

Kebakaran, yang memaksa evakuasi 100.000 penduduk Fort McMurray dan fasilitas-fasilitas minyak ke utara, mengganggu ekstraksi dan pemurnian minyak yang mencapai 1,2 juta barel per hari (bph).

Komentar pejabat Iran yang berjanji akan terus memompa minyak secara agresif dan tidak mengambil langkah-langkah untuk mengendalikan produksi setelah pencabutan sanksi terkait nuklir pada Januari dinilai juga menjadi penekan turunnya harga minyak.

“Pemerintah saat ini tidak memiliki rencana untuk membekukan atau mengganggu peningkatan produksi minyak dan ekspor sesuai rencana yang sedang dilakukan,” kata Rokneddin Javadi, Direktur National Iranian Oil Co kepada kantor berita Iran Mehr seperti dikutip Bloomberg News.

Javadi yang juga Deputi Menteri Perminyakan Iran mengatakan ekspor minyak mentah negara itu akan mencapai 2,2 juta bph pada pertengahan musim panas dari 2,0 juta bph sekarang.

Sikap Teheran memperkuat keraguan pasar bahwa OPEC, Iran adalah salah satu anggotanya, akan mengambil tindakan tegas untuk mengekang kelebihan pasokan pada pertemuan berikutnya di Wina pada 2 Juni mendatang.

Bulan lalu di Doha, pembicaraan yang melibatkan anggota OPEC dan produsen-produsen utama lainnya seperti Rusia, gagal mencapai kesepakatan untuk membatasi produksi.Di sisi lain, pasar minyak akan tetap kelebihan pasokan karena jumlah rig minyak AS yang beroperasi tidak berubah pekan lalu setelah membukukan penurunan beruntun selama delapan minggu.(AT/ANT)