Kegiatan pengeboran eksplorasi migas.

JAKARTA – Untuk mengejar target 2013, yakni menahan laju penurunan produksi minyak hingga menjadi 0,2%  dan menaikkan produksi gas 4,2% di 2013,  Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) membentuk dua divisi baru dalam struktur organisasinya.

Dua divisi baru itu ialah Divisi Survey dan Pengeboran, serta Divisi Pengawasan Rencana Pengembangan Lapangan (Plan of Development/POD). Kepala SKK Migas, Rudi Rubiandini pun mengatakan, kehadiran dua divisi ini ditujukan untuk menambah cadangan guna pencapaian target jangka panjang.

“Dalam operasi perminyakan, salah satu hal yang paling utama adalah pengeboran. Tanpa adanya pengeboran, mustahil akan ada penambahan produksi minyak untuk menahan laju penurunan produksi atau meningkatkan produksi gas. Karena itu aktivitas pengeboran akan kita tingkatkan,” kata Rudi.

Ia menambahkan, untuk mencapai target produksi minyak dan gas di 2013, harus dilakukan kegiatan pengeboran sumur pengembangan, work over, dan harus ada kepastian proyek dapat direalisasikan tepat waktu.

Maka dari itu, selain Divisi Survey dan Pengeboran, guna mengatasi berbagai kendala itu, diperlukan juga Divisi yang khusus Pengawasan POD. Dua divisi baru ini akan menangani persoalan-persoalan seperti sulitnya pengadaan rig, perizinan, pembebasan lahan, evaluasi G&G, tidak kunjung adanya kepastian pembeli yang membuat proyek terhenti, masalah formasi, dan masalah cuaca.

Rudi juga menyebutkan, kendala yang kerap dihadapi dalam pengeboran dan pelaksanaan POD, ialah proses pengadaan, persiapan lokasi, serta evaluasi geologi dan geofisika. Dua divisi yang baru dibentuk tersebut, akan bertugas menjawab berbagai persoalan tersebut.

Berbicara dalam Rapat Kerja Tahunan SKK Migas di Jakarta, Kamis, 14 Februari 2013,  Rudi mengakui, pengeboran eksplorasi yang dilakukan saat ini, memang baru akan memberikan dampak realisasi produksi pada 10 – 15 tahun mendatang. Maka tak bisa ditunda lagi, berbagai problem terkait pengeboran harus diatasi mulai saat ini.

(Abdul Hamid / duniaenergi@yahoo.co.id)