Lapangan gas Pertamina.

JAKARTA – Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawan memprediksi, kebutuhan gas di Indonesia akan naik dua kali lipat dari sekarang pada 2020, dengan pertumbuhan mencapai 6-8% per tahun.

Karen menyebutkan, tumbuhnya pusat-pusat ekonomi baru di tanah Air, merupakan pendorong meningkatnya kebutuhan gas Indonesia. Pesatnya pertumbuhan permintaan akan gas, didorong oleh kebutuhan di sektor listrik, industri, dan pupuk.

“Kebutuhan gas Indonesia diperkirakan naik dua kali lipat pada tahun 2020 dengan pertumbuhan sekitar 6-8% per tahun,” ujarnya di arena Konferensi dan Pameran IndoGas 2013, yang berlangsung di Jakarta Convention Centre sepanjang Senin – Rabu, 21 – 23 Januari 2013.

Oleh sebab itu, kata Karen, dalam jangka waktu lima tahun ke depan, Pertamina akan gencar mengembangkan berbagai proyek infrastruktur gas dari ujung Barat hingga Timur untuk mendukung pemenuhan kebutuhan gas saat ini dan yang akan datang.

Ia menambahkan, proyek pembangunan infrastruktur gas tersebut, juga diharapkan dapat mendukung pemerataan dan peningkatan perekonomian di daerah sekitar, lewat munculnya multiplier effect dari kehadiran infrastruktur gas.

“Hal ini sejalan dengan Instruksi Presiden Nomor 14 Tahun 2011 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2011, serta Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang dicanangkan oleh pemerintah,” terangnya.

Sebelumnya, PT Perusahaan Gas Negara (PGN) juga merilis data bahwa sekitar 97% alokasi gas yang didistribusikan BUMN ini dikonsumsi oleh kalangan industri. Peningkatan penggunaan gas ini, menyusul harga gas PGN yang lebih rendah dari LPG (Liquified Petroleum Gas) dan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar.

PGN mencatat, sampai kuartal III-2012, harga rata-rata gas PGN sebesar USD 8,45 per MMBTU. Harga tersebut jauh lebih rendah ketimbang harga LPG 3 KG bagi rumah tangga yang telah disubsidi, sebesar USD 10,38 MMBTU. Juga harga solar yang mencapai USD 29,26 MMBTU.

(Abdul Hamid / duniaenergi@yahoo.co.id)