JAKARTA –  PT Pertamina (Persero) berencana melakukan upgrade kilang Kasim di Sorong untuk memenuhi kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) di wilayah Papua dan sekitarnya. Upgrade sangat diperlukan karena produksi kilang saat ini maksimal hanya 6 ribu-7 ribu barel per hari (bph) sementara kebutuhan BBM di Papua mencapai 24 ribu bph.

Toharso, Direktur Pengolahan Pertamina, mengungkapkan upgrade yang dilakukan meliputi perbesaran jetty serta penambahan kapasitas tangki minyak.

“Kita akan membesarkan jetty, menambah tangki. Kita akan bangun 100 ribu barel kali empat,  supaya nanti kita bisa datangkan crude dari luar Sorong untuk diolah di Sorong,” kata Toharso di Jakarta, Senin (28/8).

Selama ini lanjut Toharso untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Papua dan sekitarnya Pertamina harus mendatangkan minyak dari Balikpapan.

“Kebanyakan dari Balikpapan, karena dia kan kilang terdekat,” tugas dia.

Selama ini kilang Kasim memproduksi tiga varian BBM yakni solar, premium serta kerosine. Adapun produk lainnya yakni bahan baku pembuatan residu yang selanjutnya dikirim ke Cilacap.

Menurut Toharso, Pertamina saat ini sudah mulai memproses upgrade kilang dengan mengurus perizinan. Jika hanya sekadar melakukan penambahan tangki atau upgrade kapasitas kilang penyimpanan tidak akan membutuhkan waktu terlalu lama.

“Tanahnya sudah ada. Izinnya sedang diurus. Tender kontraknya mungkin menunggu akhir tahun ini. Paling tidak satu tahun pembangunannya. Jadi selesai akhir tahun depan,” kata dia.

Selain memperbesar kapasitas pengolahan serta jumlah tangki, sumber minyak juga akan ditambah tidak hanya didatangkan dari sumber-sumber minyak di sekitar Sorong. Selama ini kebutuhan kilang Kasim dipasok dari Petrogas serta PT Pertamina EP.

Salah satu sumber lapangan migas yang diproyeksikan akan memasok kebutuhan kilang Kasim adalah lapangan Cepu di Jawa Timur.

“Bisa dari Cepu. Bisa impor juga. Tapi kita merencanakannya dari Cepu. Mostly dari Cepu kita datangkan minyaknya,” ungkap Toharso.(RI)