JAKARTA – Kapasitas terpasang Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) nasional hingga Maret 2018 tercatat mencapai 1.924,5 megawatt (MW). Kapasitas tersebut melampaui Filipina untuk urusan penghasil listrik dari panas bumi yang saat ini memiliki kapasitas terpasang PLTP sebesar 1.870 MW, namun masih dibawah Amerika Serikat.

Rida Mulyana, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM),  mengatakan pemerintah ambisius untuk mengembangkan PLTP. Untuk tahun ini saja ditargetkan akan terealisasi kapasitas terpasang pembangkit hingga 2.058,5 MW.

“Penambahan kapasitas terpasang PLTP berasal dari PLTP Karaha Unit 1 (30 MW) dan PLTP Sarulla Unit 3 (86 MW),” kata Rida saat konferensi pers di Ditjen EBTKE Kementerian ESDM Jakarta, Jumat (27/4).

Menurut Rida, dengan kapasitas terpasang besar itu panas bumi menjadi kontributor terbesar penyumbang penerimaan negara untuk sektor EBTKE. Hingga April 2018, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) subsektor EBTKE yang disumbang dari panas bumi sebesar Rp220,07 miliar. Capaian tersebut setara 31,4% dari target Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2018 yang dipatok sebesar Rp700 miliar.

“Kalau April saja segitu, kami sih optimis bisa capai target APBN,” kata Rida.(RI)