JAKARTA – Empat Pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) diproyeksikan akan memberikan tambahan listrik 250 megawatt (MW) pada 2017, sehingga akan meningkatkan kapasitas tenaga panas bumi Indonesia menjadi 1.763,5 MW.

“Proyek PLTP yang akan CoD (commercial operation date) pada 2017 yakni, PLTP Karaha Bodas kapasitas 30 MW, Sarulla Unit II kapasitas 110 MW, Lumut Balai kapasitas 55 MW, dan Ulubelu Unit IV kapasitas 55 MW,” ujar Yunus Saefulhak, Direktur Panas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), kepada Dunia Energi, Selasa (29/11).

dsc02330

Menurut Yunus, PLTP yang akan masuk ke dalam sistem ketenagalistrikan PT PLN (Persero) hingga akhir tahun ini adalah PLTP Lahendong Unit 5 dan 6 berkapasitas 2×20 MW dan PLTP Ulubelu Unit III kapasitas 55 MW.

PLTP Lahendong Unit 5 (20 MW) saat ini telah beroperasi secara penuh. Untuk pembangunan Unit 6 (20 MW) akan diupayakan percepatan penyelesaiannya agar dapat beroperasi pada akhir Desember 2016.

“Diharapkan hingga akhir Desember akan ada tambahan suplai listrik sebesar 2×20 MW dari PLTP Lahendong, sehingga total kapasitas pembangkitan dari PLTP Lahendong menjadi 120 MW dan akan meningkatkan kehandalan sistem kelistrikan Suluttenggo,” ujar Yunus.

Secara keseluruhan, pada 2016 direncanakan akan ada tambahan kapasitas PLTP sebesar 205 MW, yaitu PLTP Lahendong Unit 5 dan 6 (40 MW), PLTP Ulubelu Unit 3 (55 MW), dan PLTP Sarulla Unit 1 sebesar 110 MW.

Yunus mengatakan, capaian ini merupakan bagian dari target yang diamanatkan dalan Kebijakan Energi Nasional (KEN) dimana energi panas bumi direncanakan akan berkontribusi sebesar 7,2 gigawatt (GW) dalam bauran energi nasional pada 2025. “Target ini akan terealisasi apabila didukung oleh semua pihak terkait,” tandas Yunus.(RA)