JAKARTA – PT Pertamina (Persero) menargetkan mampu meningkatkan kapasitas kilang pengolahan minyak menjadi 1.610.000 barel per hari (bph) melalui Refining Development Master Plan (RDMP) lima kilang utama, yakni Kilang Plaju, Dumai, Cilacap, Balikpapan serta kilang Balongan yang ditargetkan selesai pada 2025.

“Setelah RDMP nantinya kilang di wilayah Indonesia Barat mampu mensuplai 842.000 barel minyak dan kilang di timur, yakni kilang Balikpapan mampu memenuhi 310.000 barel dari kebutuhan 600.000 barel,” ungkap Dwi Soetjipto, Direktur Utama Pertamina saat rapat kerja dengan Komisi VII DPR, Selasa (19/4).

Saat ini kebutuhan BBM nasional adalah 1.578.000 bph, sementara kapasitas kilang saat ini hanya mampu memproduksi bahan bakar minyak (BBM) 850.000 bph. Defisit pasokan BBM inilah yang kemudian dipenuhi dari impor.

Dengan tuntasnya proyek RDMP, Pertamina menargetkan bisa mengatasi gap antara demand dan supply yang selama ini terjadi.

Selain meningkatkan kapasitas kilang, proyek RDMP lima kilang Pertamina juga dibarengi dengan peningkatan kualitas kilang. “Rata-rata kilang yang dimiliki Pertamina masih EURO 2 dengan RDMP nantinya akan ditingkatkan semua menjadi EURO 4,” tandas Dwi.(RI)