kapallistrik

JAKARTA – Tepat pukul 17.20 WITA Rabu (23/12), Kapal Pembangkit Listrik atau Marine Vessel Power Plant (MVPP) berkapasitas 120 MW, telah berada dekat dengan lokasi PLTU Amurang, Minahasa Selatan, Sulawesi Utara. Kapal pembangkit yang datang dari Turki dan berbendera Liberia ini, sebelumnya diperkirakan akan tiba sekitar pukul 09.00 WITA. Namun, dikarenakan kendala cuaca dan tingginya gelombang di perairan utara Sulawesi, menghambat perjalanan kapal ini.

Kapal yang pelepasannya di Jakarta dilakukan Presiden Joko Widodo tersebut direncanakan akan digunakan untuk mensuplai listrik ke sistem kelistrikan Sulawesi Utara dan Gorontalo selama kurun 5 tahun ke depan. “Puji Tuhan, akhirnya telah tampak di depan mata, kapal pembangkit Zeynep Sultan, sebuah jawaban dan bentuk perhatian dari Pemerintah untuk mengatasi permasalahan kondisi kekurangan pasokan daya listrik yang sejak beberapa tahun lalu menjadi kendala utama yang dikeluhkan masyarakat,” ujar GM PLN Suluttenggo, Baringin Nababan.

Dia menuturkan kondisi cuaca dan gelombang kemarin sore  kurang memungkinkan, menyebabkan kapal Zeynep Sultan belum dapat merapat dan mendekati lokasi didepan PLTU Amurang. “Kami perkirakan, kapal ini pada Kamis (24/12) pagi atau siang, setelah kondisi lebih baik, akan merapat ke arah PLTU Amurang,” lanjut Baringin.

Untuk mengoperasikan kapal pembangkit “Zeynep Sultan” 120 MW ini, masih membutuhkan waktu untuk dilakukan penyesuaian baik dari sisi Karpower maupun di sisi transmisi milik PLN. Diperkirakan butuh waktu antara 1 atau 2 minggu sebelum pembangkit ini benar-benar beroperasi sepenuhnya.

Beban puncak sistem kelistrikan Sulawesi Utara dan Gorontalo saat ini adalah 325 MW dengan kemampuan suplai dari pembangkit yang ada 273 MW, atau ada kekurangan pasokan sebesar 53 MW.  Dengan akan beroperasinya tahap 1 dari PLTG Gorontalo sebesar 50 MW diharapkan akan menutupi kekurangan pasokan listrik yang ada.(LH)