JAKARTA – Saga Blok Masela masih berlanjut. Menteri ESDM Sudirman Said memberikan waktu dua bulan kepada konsultan independen untuk melakukan kajian, evaluasi dan review untuk mencari skenario fasilitas produksi yang paling tepat untuk Blok Masela. Sebelum akhir tahun, diharapkan sudah dapat diperoleh keputusan yang paling tepat mengenai blok yang dikelola PT Inpex tersebut.

“Kita sudah memutuskan ingin membuat diskusi kita lebih konstruktif. Lebih baik kita meminta bantuan konsultan ahli, mana yang lebih baik, menggunakan Floating LNG (FLNG) atau onshore,” kata Sudirman Said dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (8/10).

Saat ini, lanjutnya, Ditjen Migas dan SKK Migas sedang menyusun TOR untuk penentuan konsultan independen berkelas dunia tersebut. “Lebih baik terlambat sedikit,tapi keputusannya betul-betul bebas dari subyektivitas. Kita akan menyewakonsultan internasional,” tegas Sudirman.

Kajian oleh konsultan independen, sebetulnya telah dilakukan tahun 2009 lalu. Hanya saja, saat itu dengan skenario fasilitas produksi Floating LNG (FLNG) sebesar 2,5 MTPA.

SKK Migas mengajukan rekomendasi revisi PoD I Lapangan Abadi, Blok Masela kepada Menteri ESDM pada 10 September 2015. Ini merupakan tindak lanjut permohonan Inpex Masela Limited pada tanggal 12 September 2014 yang mengusulkan perubahan skenario fasilitas produksi Floating LNG (FLNG) dari 2,5 MTPA menjadi 7,5 MTPA. Usulan ini diajukan Inpex karena setelah dilakukan pengeboran pada 2013-2014, cadangannya diidentifikasi jauh lebih besar yaitu 10,37 TCF.

“Kalau (FLNG) dipakai untuk 2,5 MTPA kurang ekonomis. Setelah dikaji lagi, Inpex mengusulkan FLNG ukuran 7,5 MTPA,” jelas Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi.

Berdasarkan kajian SKK Migas, secara teknis, waktu yang diperlukan untuk pengembangan Blok Masela di darat maupun laut relatif sama yaitu 45-50 bulan. Selain itu, dari aspek ekonomi, berdasarkan perhitungan tahun 2013, untuk pengembangan di darat dibutuhkan biaya US$19.3 miliar. Sedangkan di laut investasinya sebesar US$14,8 miliar.

Blok Masela dengan operator PT Inpex Inpex Masela Limited dengan luas area saat ini lebih kurang 4.291,35 km², terletak di Laut Arafura, sekitar 800 km sebelah timur Kupang, Nusa Tenggara Timur atau lebih kurang 400 km di utara kota Darwin, Australia, dengan kedalaman laut 300-1000 meter.(LH)