JAKARTA – PT Pertamina (Persero) masih mengevaluasi sejumlah  perusahaan yang telah menyatakan minat untuk ikut serta dalam pengembangan kilang atau revitalisasi proyek Kilang Balikpapan.

Heru Setiawan, Direktur Mega Proyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina, mengatakan ada opsi strategi untuk mencari partner Pertamina di proyek Kilang Balikpapan. Proses pemilihan partner pun mengikuti skema pemilihan pada proyek Kilang Bontang.

“Jadi kami sudah punya data  mengenai partner-partner, jadi nanti tinggal buka lagi,” kata Heru saat ditemui di Gas Indonesia Summit and Exhibition Jakarta, Rabu (1/8).

Beberapa perusahaan sudah menyatakan minat secara informal dan tinggal menunggu pembahasan lebih lanjut. Satu diantaranya adalah JX Nippon. Perusahaan asal Jepang ini sebelumnya adalah partner Pertamina di proyek Balikpapan, namun rencana kerja sama keduanya harus diakhiri pada tahun 2015. “Ya nanti kami ajak dia lagi mau atau tidak,” kata Heru.

Perusahaan lainnya adalah, Socar perusahaan migas nasional asal Azerbaijan.

Heru menegaskan Pertamina masih akan tetap menjadi pemegang saham mayoritas Kilang Balikpapan, meskipun akan dikembangkan bersama partner.

“Iya dong, harus (minimal 51% saham),” tukasnya.

Saat ini proses seleksi atau tender Engginering Procuremen and Construction (EPC) kilang ditargetkan rampung November mendatang. Sejauh ini ada empat kontraktor yang bersaing dalam tender EPC terdiri dari konsorsium lokal dan asing.

Heru menegaskan proses yang sedang berjalan sekarang, baik itu tender maupun proses pemilihan partner tidak akan menganggu target penyelesaian kilang pada 2021.

“Iya kami usahakan supaya bisa November (EPC), tapi kalau enggak November ya Desember. Awal tahun depan konstruksi,” tandas Heru.(RI)