JAKARTA – PT Pertamina (Persero) mencari mitra untuk mengolah minyak dari Lapangan Basrah, Irak. Dengan pengolahan minyak melalui kilang di luar negeri atau skema crude processing deal (CPD), biaya impor bisa ditekan.

“Perusahaan sudah menawarkan sejumlah korporasi pemilik kilang minyak luar negeri setelah total minyak yang diolah dari lapangan milik Pertamina di Irak tersebut mencapai 7 juta barel untuk satu semester,” ujar Daniel S Purba, Senior Vice President Integrated Supply Chain (ISC) Pertamina di Jakarta.

Selain di Basrah, Pertamina juga memiliki ladang minyak di negara lainnya seperti Aljazair dan Malaysia. Perseroan juga sedang mengincar ladang minyak lain di luar negeri termasuk Iran dan Rusia.

Menurut Daniel, beberapa korporasi sudah menyatakan minatnya untuk bekerja sama yang ditargetkan mulai semester II tahun 2017. Tahun lalu, minyak hasil Basrah diolah oleh Shell Eastern International Trading Company (SIETCO).

Perseroan mencari penawaran yang paling menguntungkan. Proses lelang sendiri dilakukan pada April dan Mei tahun ini. Untuk penunjukan kilang akan ditetapkan pada Juni 2017.

“Nantinya, hasil BBM mogas 88 (premium), 92 (pertamax), atau avtur di kilang luar bisa dibawa ke Indonesia. Mungkin satu bulan bisa 1 juta barel yang bisa diolah, satu semester bisa 6 juta barel,” tandas Daniel.(RA)