JAKARTA – Inpex Corporation sepakat mempercepat proses pengelolaan Blok Masela dengan melakukan satu fase Pre Front Eng Engineering Design (FEED). Kesepakatan tersebut dicapai saat Ignasius Jonan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), menyambangi langsung kantor pusat perusahaan migas asal Jepang tersebut.

“Daripada debat Pre-FEED satu atau dua tahap, lebih baik satu saja dimasukkan semua disitu. Saya sudah bilang Pre-FEED-nya satu saja dan mereka sepakat,” kata Jonan disela pelaksanaan IPA Convex 2017 di Jakarta, Rabu (17/5).

Menurut Jonan, Inpex juga sepakat proses pengembangan Lapangan Abadi atau Blok Masela di Laut Arafura, Maluku, bisa dipercepat. Sebab proses perencanaan dan pembahasannya sudah cukup panjang.

Untuk itu, Inpex diminta segera melakukan pembahasan dengan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) guna memulai proses Pre FEED.

Pembahasan sudah harus masuk ke tahapan teknis, termasuk sejumlah topik seperti pelaksanaan Pre FEED, kapasitas produksi, serta lokasi on shore. Workshop pembahasan teknispun akan segera dilakukan dalam waktu dekat yang digelar oleh SKK Migas.

Untuk penentuan lokasi pengembangan gas, pemerintah meminta para petinggi Inpex untuk melakukan kajian tidak hanya di dua lokasi, tapi juga kembali di rencana awal yakni tiga lokasi yang menjadi kandidat menjadi tempat pengolahan gas Masela yakni Pulau Aru, Selaru dan Yamdena.

Jonan sebelumnya pernah mengatakan untuk lokasi tidak bisa ditentukan saat proses teknis masih berjalan karena akan memancing naiknya harga tanah di lokasi yang memiliki peluang terbesar untuk dipilih.
“Kemarin kesepakatannya saya tidak mau dua lokasi, maunya tiga. Lainnya nanti dijelaskan setelah negosiasi,” ungkap dia.

Pemerintah sebelumnya sempat memberikan isyarat untuk melakukan tahapan fase Pre FEED sesuai dengan permintaan dari Inpex dengan melakukan dua fase Pre FEED untuk menentukan kapasitas produksi serta lokasi pengolahan gas.(RI)